Sport  

Philippe Coutinho Hidup Tanpa Penyesalan


Jakarta

Sempat jadi pemain bintang di Liverpool lalu salah satu pembelian termahal Barcelona, Philippe Coutinho malah jadi pesakitan. Namun dirinya, menolak penyesalan.

Philippe Coutinho terang benderang di Liverpool. Berseragam The Reds selama 2013-2018, pemain asal Brasil itu menari-nari di Premier League.

Gocekannya aduhai, skill-nya teknik tinggi. Ketika itu, tidak berlebihan kalau menyebut Coutinho sebagai salah satu playmaker terbaik di tanah Inggris.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Philippe Coutinho harus mengejar mimpi, untuk bermain di Barcelona. Gayung bersambut, mahar 135 juta Euro atau setara Rp 2,5 triliun diterimanya.

Manajer Liverpool ketika itu, Juergen Klopp sempat ingatkan Coutinho untuk bertahan di Anfield. Klopp sampai bilang, Liverpool akan bikin patung dirinya jika terus bermain di sana dan jadi legenda. Itu tak bisa memalingkan hati Coutinho untuk mantap berkemas ke Camp Nou.

SEVILLE, SPAIN - NOVEMBER 21: Philippe Coutinho of Liverpool FC reacts during the UEFA Champions League group E match between Sevilla FC and Liverpool FC at Estadio Ramon Sanchez Pizjuan on November 21, 2017 in Seville, Spain. (Photo by Aitor Alcalde/Getty Images)Coutinho saat main di Liverpool (Foto: Aitor Alcalde/Getty Images)

Philippe Coutinho lalu mewujudkan mimpinya. Coutinho bermain bersama Blaugrana, setim dengan para pemain bintang seperi Lionel Messi.

Namun kisah indahnya hanya berlangsung semusim. Kemudian Coutinho dipinjamkan ke Bayern Munich (meski bisa menangi Liga Champions di sana), dipinjamkan ke Aston Villa lalu dipermanenkan dengan harga hanya 20 juta Euro, dipinjamkan ke klub Qatar, Al-Duhail SC dan kini berseragam klub Brasil, Vasco da Gama. Coutinho akan kembali ke Villa di musim panas 2025 ini dan kontraknya masih tersisa semusim.

Dilansir dari Mirror, Philippe Coutinho buka suara soal kariernya yang menyentuh pasang surut. Coutinho cuma bisa menekankan, kalau dirinya hidup tanpa penyesalan.

“Ada banyak diskusi sebelum saya pindah ke Barcelona. Itu adalah mimpi saya dan saya tidak bisa bilang ‘tidak’ ketika tawaran iu datang,” bukanya.

“Awal musim berjalan mulus, saya juga memenangkan trofi. Tapi setelah Piala Dunia 2018, saya tidak bisa kembali ke bentuk permainan terbaik. Performqa saya terus menurun, saya coba segala cara untuk kembali tapi akhirnya tidak sesuai ekspektasi,”

“Saya tahu saya harus pindah, karena saya tidak masuk dalam rencana Barcelona. Steven Gerrard (manajer Aston Villa ketika itu-red) menelfon saya dan minta saya bergabung. Itu hal yang bagus, tapi kembali, tidak sesuai ekspektasi,”

“Inilah sepakbola. Pada akhirnya saya punya keluarga dan Tuhan yang menguatkan saya. Saya tidak pernah menyesal atas apa yang telah terjadi,” tutupnya.

(aff/aff)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *