Manchester –
Runtuhnya keperkasaan Manchester City musim ini dinilai jadi pertanda akhir sebuah era. Tapi Manajer Man City Pep Guardiola melihat timnya baik-baik saja.
Manchester City musim ini keteteran dan tak cukup bersaing di berbagai kompetisi. Titel Premier League secara realistis sudah sulit dipertahankan.
Juara Inggris empat musim terakhir itu juga sudah didepak dari Liga Champions oleh Real Madrid, usai kalah kandang-tandang. Di Piala Liga Inggris, Man City terhenti di babak keempat oleh Tottenham Hotspur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu-satunya kesempatan tersisa praktis ada di Piala FA. Erling Haaland dkk sampai di babak 16 besar dan akan menghadapi tim Championship Plymouth Argyle.
Kekalahan 0-2 dari Liverpool di Etihad Stadium, Minggu (23/2/2025) malam WIB, pada lanjutan Liga Inggris dianggap sebagai tanda bahwa memang Man City ada di akhir sebuah siklus. Kekalahan itu bahkan mengancam posisi mereka dalam persaingan finis di zona Liga Champions.
Tapi Pep Guardiola masih punya firasat baik tentang timnya. Meski memang masih butuh peremajaan untuk sejumlah pemain veteran seperti Kevin de Bruyne, Nathan Ake, Ilkay Guendogan, juga tak menutup kemungkinan Bernardo Silva dan Mateo Kovacic, selebihnya Man City punya talenta-talenta muda.
Erling Haaland baru 24 tahun dan telah terikat kontrak sampai 2034. Ada pula Jeremy Doku, Savinho, Phil Foden, Nico Gonzalez, Rico Lewis, hingga Oscar Bobb yang siap jadi tumpuan baru.
“Kalau Anda kalah, maka harus kalah dengan cara kami kalah hari ini. Saya melihat banyak hal yang menunjukkan bahwa klub ini punya masa depan cerah dengan pemain-pemain yang kami punya,” ujar Pep Guardiola, menyinggung perlawanan Man City terhadap Liverpool.
“Kecuali Kevin de Bruyne dan mungkin Nathan Ake, semua pemain ini sangat muda. Apapun yang klub putuskan berikutnya untuk masa depan, ada masa depan cerah buat klub ini di tahun-tahun mendatang.”
“Semua orang tahu bahwa sebagian dari para pemain yang lebih tua akan di sini, tapi kami harus membangun untuk langkah berikuntya. Ini persoalan waktu,” imbuhnya.
(raw/krs)