Jakarta –
Timo Scheunemann terus memantau perkembangan bibit pesepakbola putri. Pelatih kepada dari Soccer Challenge ini menilai banyak siswi yang sudah mulai meningkat kualitasnya dalam bermain sepakbola.
Timo Scheunemann punya latar belakang sebagai mantan pelatih Persema Malang, Persiba Balikpapan sampai ke Timnas Putri Indonesia.
Pria kelahiran Kediri itu saat ini sedang berupaya meningkatkan potensi sepakbola putri dari akar rumput. Dia menjabat sebagai pelatih kepada di MilkLife Soccer Challenge, ajang turnamen yang melibatkan siswi sekolah berusia 10 tahun hingga 12 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soccer Challenge 2025 baru saja menuntaskan seri Surabaya. Event tersebut berlangsung di Stadion Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V pada 19 sampai 23 Februari.
 Soccer Challenge 2025 seri Surabaya. Foto: dok. Soccer Challenge |
Ada 1.633 siswi ikut serta dengan terbagi dalam 106 tim KU 12 dan 40 tim KU 10. SDN Kalirungkut I/264 menjadi juara di KU 12 dan juara di KU 10 adalah SDN Pacarkeling V/186.
“Saya melihat di turnamen kali ini justru KU 10 sudah memiliki teknik dasar sepakbola yang cukup baik. Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan,” kata Timo dalam keterangan persnya.
“Sementara siswi yang baru ikut serta memang belum begitu banyak menonjol. Kami harap di seri 1 dan seri 2 mendatang, kualitas mereka sudah semakin merata,” Timo menegaskan.
Mantan Direktur Olahraga Persib Bandung, Teddy Tjahjono, juga terlibat pada ajang ini. Dia menjadi Program Director MilkLife Soccer Challenge.
“Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepakbola putri akan tercapai karena ini juga proses yang panjang,” kata Teddy mengenai ajang yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini.
(ran/cas)
