Jakarta –
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut tidak memakai Istana Presiden ketika ingin bertemu pimpinan partai saat dirinya menjabat Presiden RI. Hal itu disampaikan SBY saat bertemu dengan 38 Ketua DPD Partai Demokrat di Cikeas, Bogor Jawa Barat.
“Banyak keputusan penting kalau saya tidak di Istana, tidak di kantor, saya tidak mengenal hari libur, Sabtu-Minggu bekerja, malam, bekerja. Banyak yang saya lakukan di sini. Misalnya, kalau saya berkomunikasi dengan para pimpinan partai, tidak mungkin saya gunakan Istana. Biar steril, saya gunakan tempat ini, di sini,” kata SBY di hadapan kader Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
SBY mengatakan hal itu ketika menceritakan sejarah yang terjadi di dalam ruangan tempat para Ketua DPD Partai Demokrat berkumpul. Menurutnya, banyak sejarah yang terjadi mulai dari diskusi awal pendirian partai, pencalonannya ketika pilpres hingga proses pemilihan menteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di sini pula, mulai dari pendopo, ruangan ini, ruang dalam itu, kalau saya melakukan fit and proper test, para menteri, calon menteri, calon wakil menteri, dan pejabat-pejabat setingkat,” ucap SBY.
“Di sini, ketika harga minyak goreng up and down, masyarakat menjerit, saya undang pengusaha minyak goreng di sini. Saya bantu insentif fiskal, tapi harganya jangan meroket. Setuju, win-win solution. Insyaallah kita tidak seperti 1998, 2008 dulu, 2008. Ayo bareng-bareng, saya akan pimpin. Subhanallah itu menjadi kenyataan, di sini,” sambungnya.
SBY menyebut banyak pejabat pemerintah yang dipanggil ke ruang pertemuan tersebut ketika terjadi persoalan di pemerintahan saat dirinya menjabat Presiden RI. Menurutnya, banyak solusi yang disepakati di dalam ruangan tersebut.
“Mudah-mudahan tempat ini membuat berkah. Mudah-mudahan saya mendoakan yang di depan saya, ke depan nanti sukses. Berhasil dalam perjuangan politik,” kata SBY.
Sebelumnya, SBY mengatakan kader Partai Demokrat harus mendahulukan negara dan rakyat sebelum partai. Hal itu disampaikan SBY kepada 38 ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
SBY awalnya menceritakan ruangan tempat para kader partai berkumpul memiliki sejarah penting awal berdirinya Partai Demokrat. SBY kemudian meminta kader Partai Demokrat mendahulukan perjuangan untuk negara dan rakyat, sebelum kepentingan partai.
“Karena ada nilai-nilai sejarah yang ingin saya sampaikan agar perjuangan Partai Demokrat ke depan, perjuangan besar kita, yang utama tentunya untuk negara dan rakyat dan perjuangan besar lainnya, baru untuk partai. Jangan dibalik, negara dulu baru partai, country (negara) over party (partai),” kata SBY hari ini.
Hadir Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto, dan sejumlah kadet lainnya dalam pertemuan di Cikeas. Rombongan kader Partai Demokrat tersebut kemudian berkumpul di salah satu ruangan dan mendengarkan sambutan dari SBY.
(sol/fas)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu