Sport  

Liga 1 Putri Ditunda ke 2027, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Alasannya


Jakarta

Kompetisi Liga 1 Putri yang sedianya akan digelar mulai tahun 2026 akhirnya ditunda ke 2027. PSSI, melalui Ketum Erick Thohir, mengungkapkan alasannya.

Sebelumnya Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) mengaku dijanjikan PSSI bahwa Liga 1 Putri akan digelar mulai 2026. ASBWI meresponsnya dengan menyiapkan langkah-langkah penunjang dengan menggelar kompetisi U-13 dan U-15.

Kompetisi kelas usia dipilih untuk memberikan wadah kepada para pemain muda agar bisa mematangkan diri. Setelah punya pengalaman, diharapkan para pemain sudah siap tampil di level senior.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, PSSI menyebut bahwa 2026 masih terlalu dini buat Liga 1 Putri. Pool talent sepakbola putri masih belum terlalu banyak, atau singkatnya kekurangan pemain. Sehubungan dengan itu, PSSI kini mulai membenahi grassroot. Perlahan-lahan PSSI juga turut membangun ekosistem sepakbola putri.

“Mudah-mudahan Dengan Program di timnas yang kami juga dorong di putri, ada juga kompetisi yang disponsori oleh private sector untuk U-12, U-14. Bahkan Dari private sector-nya sepertinya juga Akan tertarik kerjasama untuk (Piala) Pertiwi U-16,” kata Erick Thohir kepada wartawan.

“Ya mudah-mudahan dengan pembangunan grassroot ini talenta putri kita bisa cukup. Makanya kemarin setelah saya meeting dengan Ibu Vivin (Cahyani, Komite Eksekutif PSSI), dan beberapa Exco lainnya. Liga Putri kita kan maunya 2026, tapi talent pool-nya ini belum tebal. Terbukti tadi U-12, U-14 sudah mulai, tapi U-16 belum,” ujarnya menambahkan.

Kurang lebih ide PSSI serupa dengan ASBWI. Fokus kini di kompetisi usia muda untuk mencetak atau menyiapkan pemain yang bisa ambil bagian di level senior sepakbola putri pada 2027.

Menurut pengamatan PSSI, saat ini sepakbola putri masih kurang peminat. Belum terlalu banyak pemain yang ambil bagian sehingga kompetisi pun belum bisa dijalankan.

Erick Thohir juga menekankan bahwa klub putri nantinya harus bisa menekan ongkos operasional seminimal mungkin. Salah satunya dengan menghemat ongkos perjalanan demi proteksi kesehatan keuangan klub.

Format kompetisi pun akan dirancang sedemikian rupa agar perpindahan tidak terlalu jauh. Klub akan diupayakan untuk bisa menempuh perjalanan darat.

“Nah kalau dari sini kita bisa dapat 50 (pemain) saja, berarti kan di 2027 mereka umur 17 dan 19. Nah mungkin jadi cukup. Karena Formula daripada Liga Putri ini kan nanti 8 klub. Ya kita progres kan karena jarak tempuhnya tidak mungkin pakai pesawat ya kan. Jangan sampai bikin Liga Putri baru 2 tahun bengek,” tutur Erick Thohir.

“Ya punya klub Liga Putri baru setahun tidak bayar gaji. Nah di 2027 kalau bisa 2026, Tapi saya Tidak mau terlalu agresif yang ini. Saya mau benar-benar pastikan 8 klub transportasinya kereta Bukan pesawat terbang. Karena cost transportasi harus ditekan. Kalau enggak nanti batuk di tengah jalan,” ucapnya.

(mro/krs)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *