Jakarta –
Kementerian Agama (Kemenag) terkena efisiensi anggaran hingga Rp 12 triliun. Di dalamnya, ada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam menjadi pos yang mengalami pemotongan anggaran Rp 10 triliun.
Dalam paparan Nasaruddin Umar saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Ditjen Pendidikan Islam sebelum dapat pemangkasan anggaran memiliki pagu anggaran Rp 35 triliun. Setelah efisiensi anggaran, duit yang tersisa adalah Rp 25 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi (efisiensi) lebih dari Rp 12 triliun. Mungkin salah satu kementerian yang paling banyak potongannya,” kata Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara umum soal efisiensi anggaran ini, dia berbicara dalam paparannya saat rapat tersebut di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Usai rapat, ketika ditanya apakah pemangkasan ini berdampak pada pemotongan insentif guru agama dan ustaz di lingkungan Kementerian Agama, dirinya mengatakan pemotongannya proporsional. Dirinya menyebut hal yang sangat prinsip di Kemenag tidak dipotong.
“Ya saya kira proporsional lah kita ada kan kita masih punya sekitar Rp 70 sekian triliun menjadi Rp 66 (triliun) sekarang, jadi saya kira hal-hal yang sangat prinsip yang bisa mempengaruhi kestabilan kementerian agama, enggak lah,” ujarnya.
Berikut rincian efisiensi yang dilakukan Kemenag:
1. Sektretariat Jenderal efisiensi Rp 378.132.103
2. Inspektorat Jenderal efisiensi Rp 63.193.299
3. Ditjen Bimas Islam efisiensi Rp 476.428.681
4. Ditjen Pendidikan Islam efisiensi Rp 10.093.093.985
5. Ditjen Bimas Kristen efisiensi Rp 304.981.721
6. Ditjen Bimas Katolik efisiensi Rp 181.129.556
7. Ditjen Bimas Hindu efisiensi Rp 232.672.529
8. Ditjen Bimas Buddha efisiensi Rp 142.093.482
9. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah efisiensi Rp 207.545.906
10. Badan Moderesasi Beragama dan Pengembangan SDM efisiensi Rp 240.285.505
(ial/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu