Razman soal Ricuh dengan Hotman di Ruang Sidang: Saya Justru Teraniaya

Jakarta

Razman Nasution buka suara terkait kericuhan dengan Hotman Paris di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Razman panjang lebar menceritakan momen kericuhan tersebut.

“Di mana sidang tersebut telah diskors oleh ketua majelis, Ibu Sofia Tambunan dan dua anggota majelis plus panitera,” kata Razman Nasution di kantornya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2025).

Razman mengatakan tidak ada yang terluka dalam kericuhan tersebut termasuk Hotman Paris. Dia mengatakan justru ialah yang teraniaya dalam insiden tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kenapa saya bilang sedikit kericuhan? tidak ada barang yang rusak, tidak ada kepala yang bonyok, tidak ada darah yg mengalir, koyak dan sebagainya. Apalagi menyentuh hakim. Sama sekali seluruh tim hukum, termasuk saya tidak ada menyentuh yang namanya fisik hakim. Yang ada justru saya didorong, dan kalau mau jujur buka CCTV-nya, saya justru teraniaya, bukan saja oleh dua orang yang berbaju batik, tapi justru oleh mitra kami. Tapi saya memaafkan itu,” ujarnya.

Dia menyoroti kedatangan Hotman saat diperiksa sebagai saksi korban dalam sidang tersebut. Dia mengatakan Hotman dikawal oleh para bodyguard.

“Kejadian sidang tanggal 6 Februari 2025 pukul 10.00 WIB adalah diagendakan untuk mendengar keterangan saksi korban yaitu saudara Hotman Paris Hutapea. Banyak yang bilang, Saudara Razman membawa bodyguard saya punya video, saya lihat di story dan Instagram Saudara Sunan Kalijaga bahwa Hotman datang dikawal dengan 4 atau 5 orang bodyguard masuk ke ruang gedung pengadilan,” ucapnya.

Dia menilai majelis hakim tak netral dalam memimpin persidangan. Dia mengaku kecewa dengan sikap majelis hakim.

“Saya tegaskan bahwa saya Razman Arif Nasution sidang kemarin, sekali lagi, adalah puncak dari kekecewaan kami tim hukum terhadap perilaku ketua majelis yaitu Ibu Sofia Tambunan. Saya tidak melihat di situ ada komunikasi yang intens antara ketua majelis dengan anggota majelis karena yang dominan kami lihat adalah ketua majelis. Dan memang dia dominan, tapi ini agak berlebihan karena putusan itu selalu serta merta ketok,” ujar Razman.

Tak Takut di Bui

Dalam kesempatan ini, Razman terlihat berapi-api bahkan sempat menggebrak meja saat jumpa pers. Dia mengaku tak takut untuk dipenjara.

“Kalian pikir saya takut di penjara? No. Saya wakafkan hidup saya untuk mati demi hukum dan Indonesia dan kebaikan. Saya jual ayam, saya jual koran sejak SMP, saya berhasil hari ini karena Allah, dan saya tidak takut melawan manusia, karena Allah yang saya takuti, dan saya tidak takut dengan kalian siapapun kalau hukum kalian permain mainkan,” kata Razman sambil menggebrak meja.

“Saya Razman Arif Nasution orang kampung yang dihina-hina oleh Hotman, yang direndah-rendahkan oleh Hotman, saya memang orang miskin Hotman. Kau boleh bilang kau kaya, tapi di mata saya kau bukan siapa-siapa. Kalau kau merasa kau hebat, kalau kau merasa kau benar, kau bicara di media punya data, punya fakta, punya rekaman tentang perilaku saya, kenapa kau tidak meminta agar sidang itu terbuka untuk umum supaya kita buka- bukaan? Karena secara logika hukum, orang yang sehat yang senantiasa yang takut berhadapan dengan korban ketika diperiksa adalah terdakwa,” tambahnya.

Razman NasutionFoto: Razman Nasution (Mulia/detikcom)

Dia curiga majelis hakim bersikap tak netral lantaran menetapkan sidang berlangsung tertutup saat Hotman diperiksa. Dia menyinggung kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait vonis bebas Gregorius Ronald Tannur.

“Apa tidak belajar kalian dengan kasus Ronald Tannur? Apa tidak belajar kalian dengan kasus mantan ketua PN? Apa tidak belajar dengan kasus Zarof? terus apa yang boleh saya lakukan terhadap kalian kalau begini caranya tangkap saya, penjarakan, bilang karena anda melawan Hotman, manusia bersih, manusia yang kuat maka tidak boleh dihukum, penjarakan Razman. Tenang selesai kasus ini,” ujarnya sembari menggeprak meja.

Jadi ini sikap saya, kita akan ke DPR. Ini adalah aspirasi dari para lawyer supaya hakim melihat itu. Mohon temen” media semua mengikuti perkembangan ini.

Lebih lanjut, Razman mengatakan pihaknya akan menyambangi Mahkamah Agung, Komisi Yudisial himgga DPR untuk melaporkan peristiwa tersebut.

“Kami sudah mengatur jadwal hari Senin kami akan ke Mahkamah Agung, lanjut ke KY, lanjut ke DPR RI, lanjut ke Pengadilan Tinggi, lanjut ke Bareskrim, lanjut ke PN Jakarta Utara,” ujarnya.

Ketua tim kuasa hukum Razman, Lechumanan mengatakan aksi rekannya, Oiwobo, yang naik meja saat ricuh dilakukan secara spontan. Dia menyebut Oiwobo ingin menyelamatkan Razman.

“Tragedi injak meja setelah majelis skors sidang, sebenarnya tragedi itu terjadi setelah sidang itu diskors dan majelis hakim sudah keluar. Dan itu terjadi kenapa? itu kan spontan, karena bang Firdaus melihat bang Razman itu ada yang mau mukul dan dipukul sebenernya saya rasa oleh orang tidak dikenal yang mengaku orang pengadilan ya. Jadi saya rasa yang men-design ini orang pengadilan sendiri. Ini perlu diperiksa ini, orang pengadilan yang kemudian men-design sehingga akhirnya Mas Oiwobo ini secara spontan naik ke meja untuk menyelamatkan bang Razman, itu saya rasa nggak akan ada masalah itu,” kata Lechumanan.

Dia mengatakan kericuhan dipicu penetapan hakim yang memutuskan sidang berlangsung tertutup saat Hotman diperiksa. Dia mengatakan sejak awal persidangan telah disepakati jika sidang digelar secara terbuka.

“Kenapa sidang ini ricuh? dari awal penetapan ketua pengadilan terhadap sidang bang Razman ini adalah penetapan sidang terbuka untuk umum, terbuka untuk umum. Ini kan bukan pelecahan, kemudian bukan di bawah umur, yang harus ditutup. Jadi pengadilan itu sendiri sudah menetapkan, bahwa sidangnya itu terbuka untuk umum, tetapi pada tanggal 6 kemarin datanglah korban bernama Hotman Paris, tiba-tiba tanpa permohonan apapun bisa keluar penetapan majelis hakim yang menerangkan bahwa sidang tertutup untuk umum, khusus pemeriksaan itu, Hotman Paris. Jadi ada apa ini pengadilan seolah-olah mau menutup bobroknya seorang HPH ini, menurut saya,” tuturnya.

Dia meminta Komisi Yudisial (KY) memeriksa majelis hakim dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Razman tersebut. Dia mengaku tak takut jika sidang itu digelar secara terbuka.

“Justru kami terdakwa kami nggak takut untuk di live, kok hakimnya pula yang takut untuk di live. Bener nggak? Ada apa kira-kira sama hakimnya? dugaan saya lho ya, sudah terima sesuatu. Saya minta KY segera periksa hakim tersebut,” ujarnya.

Diketahui, kericuhan melibatkan Razman Nasution dengan Hotman Paris terjadi di ruang sidang. Saat kericuhan berlangsung, salah satu pengacara Razman tertangkap kamera berdiri di atas meja sidang.

Momen itu juga tengah viral di media sosial sebagaimana diunggah di Instagram milik Hotman Paris seperti dilihat, Jumat (7/2). Kericuhan awalnya dipicu saat Razman menghampiri Hotman yang sedang duduk di kursi saksi. Beberapa tim pengacara Hotman lalu masuk ke ruang sidang untuk mengamankan Hotman dan membawa pengacara tersebut pergi meninggalkan ruang sidang.

Saat Hotman telah dibawa keluar, kericuhan di dalam ruang sidang masih berlangsung. Adu mulut melibatkan tim pengacara Hotman dan tim pengacara Razman. Di momen panas itu, salah seorang pengacara Razman tiba-tiba berdiri ke atas meja dan terlibat konfrontasi dengan tim Hotman.

Sontak perbuatan dari salah satu pengacara Razman itu direspons keras oleh tim Hotman. Mereka memprotes aksi pelaku yang berdiri di atas meja ruang sidang.


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *