Jakarta –
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan tentaranya bersiap untuk keberangkatan ‘sukarela’ warga Gaza. Perintah ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan tidak akan mengerahkan tentara AS ke Gaza saat proses mengambil alih Gaza.
“Saya telah menginstruksikan IDF (militer Israel) untuk menyiapkan rencana yang memungkinkan keberangkatan sukarela bagi warga Gaza ke negara manapun yang bersedia mereka,” kata Katz dilansir AFP, Jumat (7/2/2025).
Trump diketahui ngotot ingin merelokasi warga Gaza. Padahal, rencana Trump itu ditentang banyak pihak di dunia.
Trump juga sebelumnya mengatakan akan mengambil alih jalur Gaza. Dia berjanji tidak akan mengerahkan tentara AS saat proses itu berlangsung.
“Jalur Gaza akan diserahkan ke Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir,” kata Trump dalam unggahannya.
“Tentara AS tidak akan dibutuhkan! Stabilitas di kawasan akan terwujud!!!”
Menteri Luar Negeri Trump, Marco Rubio, mengatakan gagasan itu “tidak dimaksudkan untuk bersikap bermusuhan,” sementara Gedung Putih mengatakan tidak ada komitmen untuk mengirim pasukan AS dan bahwa pemindahan warga Palestina akan bersifat “sementara.”
Respons Hamas
Hamas juga sudah buka suara mengenai rencana Trump itu. Juru bicara Hamas mengecam pernyataan Trump sebagai pernyataan yang “sama sekali tidak dapat diterima”.
“Pernyataan Trump tentang Washington yang mengambil kendali atas Gaza, sama dengan pernyataan terbuka mengenai niatnya untuk menduduki wilayah tersebut,” kata Hazem Qassem.
“Gaza untuk rakyatnya, dan mereka tidak akan pergi,” tegas Qassem.
(zap/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu