Polri Ungkap Modus Penipuan ‘Bayar Tes Polisi’, Minta Masyarakat Waspada


Jakarta

Polri mulai membuka rekrutmen anggota baru untuk jalur kepangkatan perwira, bintara serta tamtama. Polri meminta masyarakat mewaspadai penipuan bermodus calo.

Diketahui, proses pendaftaran calon anggota Polri Tahun Anggaran 2025 dibuka pada Kamis, (6/2/2025) dan berlangsung selama sebulan. Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Lemdiklat Polri, Irjen Nurworo Danang, menegaskan tidak ada pungutan biaya sepeserpun pada seluruh rangkaian proses penerimaan anggota Polri, alias gratis.

Dia meminta masyarakat tak mudah percaya tawaran atau iming-iming menjadi polisi dengan membayar sejumlah uang. Dia memastikan orang yang menawari jasa calo masuk Polri adalah pelaku penipuan yang memanfaatkan kondisi psikologis pendaftar yang pesimis dan tidak percaya diri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tidak dipungut biaya sepeserpun. Kalau ada informasi dipungut biaya, saya bisa pastikan itu hoax, itu penipuan,” tegas Danang dalam Program detikPagi, Kamis (6/2/2025).

Danang mengaku Polri masih menerima banyak aduan, laporan dan keluhan dari masyarakat terkait aksi penipuan modus bisa meloloskan tes masuk Polri. Menyikapi masalah ini, Polri pastikan laporan soal aksi calo yang terbukti akan dikenakan sanksi pidana.

“Kita menangani pengaduan masyarakat, beberapa pengaduan di Polda. Polri serius, baik itu pelaku oknum anggota atau oknum masyarakat, kita tindak tegas. (Untuk anggota) bukan hanya kode etik, kita pidanakan,” ujarnya.

Danang menyampaikan dirinya mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hendak menjadi abdi negara lewat Polri. Namun Danang mengingatkan agar tak menghalalkan segala cara yang berakibat merugikan diri sendiri.

“Orang tua yang ingin anaknya instan (masuk Polri), dia cari informasi ke mana-mana, terus ketemu calo. Ini ada unsur pidana. Semisal komunikasi dengan panitia, itu nyuap, itu dia (orang tua) kena pidana. Bagi panitia menerima uang kita proses juga. Jadi dua-duanya kita bisa pidana,” terang Danang.

Dia pun bercerita awal dirinya berminat menjadi polisi, yakni karena proses pendaftaran hingga pendidikan bebas biaya. Berbeda dengan kuliah, lanjutnya, yang memerlukan biaya per semester.

“Salah satu kenapa dulu mau mengabdi, karena saya lihat, masuk Akpol, tidak dipungut biaya. Selama pendidikan dibiayai negara, setelah pendidikan, saya dapat uang saku. Kalau kuliah, orang tua bayar biaya semester,” ujarnya.

“Begitu masuk Akpol, mulai tiap bulan dapat uang saku, tidak perlu harapkan dari orang tua uang jajan. Itu sangat membantu orang tua, orang tua tak perlu pusing biaya saat pendidikan,” lanjut Danang.

(aik/aud)


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *