Jakarta –
Meksiko akan menulis surat kepada Google untuk menolak keputusannya mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika” di petanya. Perubahan itu muncul menyusul perintah Donald Trump.
Dilansir AFP Kamis (30/1/2024), Google mengatakan perubahan tersebut selaras dengan kebijakannya dalam mengikuti sebutan geografis resmi pemerintah AS melalui Sistem Informasi Nama Geografis.
“Kami sedang menyusun surat kepada Google,” kata Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum pada hari Rabu (29/1).
Dia menambahkan bahwa pesan tersebut akan menekankan bahwa hanya organisasi internasional yang dapat mengubah nama, bukan satu negara pun.
Diketahui, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengganti nama Teluk Meksiko dan mengembalikan nama puncak tertinggi di Amerika Utara, Denali, kembali menjadi Gunung McKinley segera setelah pelantikannya pada 20 Januari.
Sheinbaum dengan cuek menyarankan pada awal bulan ini untuk menyebut Amerika Serikat sebagai “Amerika Meksiko,” sambil menunjuk pada peta sebelum melampirkan negaranya direbut oleh Amerika Serikat pada tahun 1848.
Google mengatakan bahwa pengguna di luar Amerika Serikat akan terus melihat nama asli dan baru dari Teluk Meksiko dan Denali, seperti yang selalu terjadi pada lokasi yang disengketakan.
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu