Jakarta –
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pemerintahnya membuka peluang berunding dengan pemerintah Ukraina dalam waktu dekat. Namun, ia menegaskan menolak jika harus berunding dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Jika (Zelensky) ingin berpartisipasi dalam perundingan, saya akan mengalokasikan orang-orang untuk ambil bagian dalam perundingan,” kata Putin dilansir AFP, Rabu (29/1/2025).
Putin menilai jabatan Zelensky tidak sah. Menurutnya, posisi Zelensky sebagai Presiden Ukraina telah berakhir pada masa darurat militer.
“Jika ada keinginan untuk bernegosiasi dan menemukan kompromi, biarkan siapa pun yang memimpin negosiasi di sana. Tentu saja, kami akan mengupayakan apa yang cocok untuk kami, sesuai dengan kepentingan kami,” tambahnya.
Putin juga mengklaim pertempuran akan berakhir dalam waktu dua bulan atau kurang jika negara-negara Barat menghentikan dukungannya terhadap Kyiv.
“Mereka tidak akan ada selama sebulan jika uang dan, dalam arti luas, pelurunya habis. Semuanya akan berakhir dalam satu setengah atau dua bulan,” kata Putin.
Perang Ukraina dan Rusia telah berlangsung selama tiga tahun. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada pekan lalu mengatakan Zelensky ingin menegosiasikan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran.
Konflik tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun Trump berjanji untuk segera melakukan gencatan senjata setelah ia menjabat.
Para pejabat Rusia mengatakan pada hari Senin (27/1) bahwa tidak ada seorang pun di tim Trump yang bersedia mengadakan pertemuan dengan Putin, namun kedua belah pihak tampaknya siap untuk melakukan pertemuan tersebut.
Kyiv telah memperingatkan agar tidak diikutsertakan dalam perundingan perdamaian dan menuduh Putin ingin “memanipulasi” Trump.
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu