Presiden Korsel Hadir di Pengadilan untuk Menolak Perpanjangan Penahanan

Seoul

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, yang berstatus nonaktif usai dimakzulkan parlemen, menghadiri persidangan di pengadilan Seoul pada Sabtu (18/1) untuk menolak potensi perpanjangan masa penahanan dirinya terkait penyelidikan darurat militer.

Yoon berada dalam tahanan sejak ditangkap pada Rabu (15/1) waktu setempat atas dakwaan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait penetapan darurat militer singkat pada awal Desember lalu. Dia telah mencetak sejarah sebagai presiden pertama Korsel yang ditangkap saat aktif menjabat.

Persidangan di pengadilan Distrik Seoul Barat, seperti dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, Sabtu (18/1/2025), digelar sehari setelah Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang memimpin penyelidikan bersama polisi dan militer, meminta pengadilan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi terhadap Yoon.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoon tiba di pengadilan dengan sebuah mobil van berwarna biru yang dikawal polisi dan Dinas Keamanan Kepresidenan Korsel. Dia dibawa dari pusat tahanan di Uiwang, yang berjarak sekitar 20 kilometer sebelah selatan Seoul, tempat ditahan sejak ditangkap.

Para awak media dan pendukung Yoon menyambutnya di luar gedung pengadilan. Laporan kantor berita AFP menyebut ribuan pendukung Yoon melambaikan bendera nasional Korsel dan meneriakkan namanya untuk menunjukkan solidaritas, bahkan ada yang membawa poster bertuliskan “bebaskan sang presiden”.

Para personel kepolisian membentuk barisan untuk mencegah mereka mendekati pintu masuk pengadilan, yang ditutup untuk umum sejak Jumat (17/1) malam karena alasan keamanan.

Salah satu pengacara Yoon, Yoon Gab Keun, mengatakan kepada wartawan bahwa kliennya memutuskan untuk hadir dalam persidangan “dengan tujuan mengembalikan kehormatannya” dan untuk menjelaskan keabsahan penetapan darurat militer yang dikritik banyak pihak.

“Dia memutuskan untuk hadir… untuk mengembalikan kehormatannya dengan menjelaskan secara langsung keabsahan darurat militer dan bahwa pemberontakan tidak dilakukan,” ucap Yoon Gab Keun dalam pernyataannya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *