Jakarta –
Borneo FC menyudahi kerja sama dengan Pieter Huistra. Hasil buruk yang diraih Pesut Etam menjadi penyebabnya.
Di Liga 1, Borneo FC sedang dalam laju buruk. Dalam tiga pertandingan terakhir, tim kebanggaan publik Samarinda itu selalu kalah.
Laju buruk Borneo FC dimulai saat takluk dari Persebaya Surabaya pada 20 Desember 2024. Setelah itu, Borneo FC kalah dari Persik Kediri dan Semen Padang.
Kekalahan dari Persik dan Kabau Sirah ditelan Borneo FC saat berlaga di kandang. Oleh karena itu, manajemen tim langsung memecat pelatih asal Belanda itu.
“Hasil evaluasi menyeluruh, Borneo FC dan Pieter Huistra sepakat untuk mengakhiri kerja sama. Hal ini terkait dengan rentetan hasil buruk yang diterima tim dalam beberapa pertandingan terakhir,” kata pernyataan resmi Borneo FC di situs resmi klub.
“Selama melatih Borneo FC, Pieter Huistra telah memimpin 72 pertandingan, meraih 38 kemenangan, 15 hasil imbang, dan 19 kekalahan. Kami menghargai kontribusinya, dan keputusan ini diambil dengan profesionalitas demi kepentingan tim,” demikian pernyataan manajemen Borneo FC.
Dengan rentetan hasil buruk itu, Borneo FC kini menduduki posisi ke-10 di klasemen Liga 1. Mereka mengumpulkan 26 angka hasil 18 kali bermain.
Untuk putaran kedua, Borneo FC sudah mendatangkan beberapa pemain. Ricky Cawor dan Kenzo Nambu yang digaet.
Untuk menggantikan Huistra, Borneo FC sudah menunjuk pelatih baru. Joaquin Gomes, pelatih asal Spanyol, yang dipilih menjadi juru taktik anyar di sisa Liga 1.
(cas/aff)