Indonesia Masuk Kategori High Peace


Jakarta

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Eddy Hartono bicara terkait sejumlah indeks terorisme, termasuk World Terrorism Index (WTI), Global Terrorism Index, dan Gloal Peace Index. Dia menyebut berdasarkan kedua indeks tersebut Indonesia masuk kategori yang aman dari terorisme.

“World Terrorism Index ini saya apresiasi terhadap Universitas Indonesia yang memang selama ini kami merujuk kepada Global Terrorism Index di mana Indonesia memang dalam kategorinya Low Impacted of Terrorism, kemudian juga Global Peace Index, di mana Indonesia masuk ke dalam kategori High Peace, jadi negara yang aman dan damai,” ujar Eddy Hartono dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Lebih lanjut, Eddy menegaskan bahwa WTI sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, khususnya pada bagian kesiapsiagaan nasional dalam pengembangan kajian terorisme. Ia juga menambahkan data WTI dapat digunakan oleh BNPT beserta Kementerian/Lembaga untuk menjadi rujukan penyusunan strategi pencegahan terorisme.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“WTI ini juga kami jadikan rujukan untuk melakukan strategi pencegahan terorisme kedapannya. BNPT ini tinggal mengkolaborasikan kekuatan negara untuk sama-sama kita melakukan pencegahan, di mana kembali kepada amanat Undang-Undang bahwa negara wajib (melakukan pencegahan terorisme) dan ini dilakukan secara terus menerus, secara sistematis, terpadu dan berkesinambungan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala BNPT menekankan ruang siber saat ini menjadi arena dominan bagi perkembangan jaringan terorisme dan penyebaran paham radikal. Ia menegaskan pentingnya langkah-langkah pencegahan, terutama dalam konteks kontra-radikalisasi, untuk mengendalikan ancaman terorisme.

“Sama-sama kita mereduksi perkembangan jaringan terorisme. Bahwa Sekarang ini di ruang siber ini menjadi dominan, ini hasil penilitian terhadap berkas perkara 5 tahun terakhir bahwa terkontaminasinya dengan paham radikal terorisme itu ada di ruang siber. Inilah yang menjadi concern di kami melakukan langkah-langkah bahwa pencegahan ini perlu, baik dalam konteks kontra radikalisasi. Sehingga ke depannya terorisme ini tetap terkendali,” pungkasnya.

Ia juga mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang telah terjalin dalam upaya penanganan terorisme di Indonesia. “Berkat kerja sama semua pihak, Kepolisian, Densus 88, BNPT, BIN dan semua pihak Civil Society dan tentunya juga kami sebagai akademisi terus berupaya untuk mencari solusi terbaik dalam penanganan terorisme,”imbuhnya.

(maa/maa)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *