Paris Saint Germain sedang berseteru dengan Kylian Mbappe. Eks bintang Liga Italia Paolo Di Canio menilai, situasi ini karena kesalahan PSG sendiri.
Tidak bisa dipungkiri, PSG tengah berada dalam posisi yang sulit usai Mbappe enggan menambah opsi perpanjangan setahun di kontraknya. Itu artinya, PSG tidak akan mendapat sepeser pun ketika Mbappe pergi saat kontraknya habis di musim panas 2024.
Orang Paris kemudian mengultimatum si pemain agar meneken kontrak baru atau dilego di bursa musim panas ini. Mbappe kemudian membalas dengan mengkritik klub secara terbuka, omongan yang diprotes beberapa pemain PSG.
Sementara itu Kylian Mbappe diyakini akan bergabung dengan Real Madrid pada musim berikutnya. Sedangkan PSG bertekad melego pemenang Piala Dunia 2018 itu bagaimanapun caranya.
Di Canio merasa PSG dan Mbappe sama-sama sudah bersalah. PSG dinilai terlalu memanjakan Mbappe, sedangkan Mbappe disebut kurang ajar terhadap klubnya.
“PSG membuat diri mereka sendiri dalam situasi ini, memanjakan dia, dan menjadikan dia sebagai sebuah merek global,” sembur Di Canio kepada Langit Olahraga Italia.
“[Klub] sudah terjebak dalam permainan dia pada tahun lalu dan sekarang Mbappe terus memainkannya,” sambung mantan pemain Napoli, Juventus, AC Milan, dan Lazio itu.
“Kita bisa membicarakan tentang kesalahan PSG, tapi ada juga ketidaksenonohan dari si pemain, saya menyebutnya ketidaksenonohan karena dia sudah mengambil keuntungan dari klub pada tahun lalu, dan sekarang dia ingin bermain selama setahun lalu pergi sebagai free agent untuk mendapatkan uang di Real Madrid.”