Jakarta –
Beberapa kalangan menilai Alex Pastoor bakal menjadi otak Patrick Kluivert dalam meracik Timnas Indonesia. Sehebat apa sih Pastoor?
Kluivert dikontrak PSSI untuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia sampai 2027. Legenda sepakbola Belanda itu didampingi oleh dua asisten pelatih, yakni Pastoor dan Denny Landzaat.
Pastoor lebih punya banyak rekam jejak di kepelatihan daripada Kluivert. Hal itu yang membuat beberapa pihak merasa Pastoor bakal memberikan banyak saran kepada Kluivert dalam penerapan taktik dan strategi.
Asumsi itu tidaklah salah jika melihat rekan jejak Kluivert yang cuma menjabat sebagai pelatih di FC Twente U-21, Timnas Curacao, dan Adana Demirspor. Alex Pastoor justru sudah banyak melatih di AZ Alkmaar U-19, AFC ’34, Fenerbahce U-21, Feyenoord U-21, Excelsior, NEC Nijmegen, Slavia Prague, Sparta Rotterdam, SCR Altach, dan Almere City.
Pencapaian paling memukau Pastoor adalah membawa Sparta dan Almere promosi ke Eredivise atau level tertinggi dalam piramida Liga Belanda. Pada akhirnya, Pastoor sama sekali tidak pernah dilirik oleh klub-klub besar di Belanda dan juga Eropa.
“Di klub papan atas, ada juga aspek lain yang perlu dipertimbangkan, saya tahu dari pengalaman. Meski sama sekali bukan suatu keharusan, Alex belum pernah menjadi pemain internasional dan belum pernah bermain untuk klub papan atas,” kata Gertjan Verbeek pada April 2024, yang dikutip dari Trouw.
“Dulu hal ini tidak menjadi masalah karena mantan pemain hampir tidak pernah menjadi pelatih, namun saat ini hal tersebut tentu diperhitungkan. Selain itu, klub-klub papan atas akan memperhatikan bagaimana dia membiarkan timnya bermain sepakbola. Di Almere City, permainan didasarkan pada tidak membiarkan lawan bermain sepakbola,” sambung mantan pelatih AZ yang pernah membawa juara KNVB Cup dan juga mantan bos Pastoor di Heerenveen,
Pastoor dinilai lebih mengandalkan pemainan fisik saat membesut Almere, yang menjadi klub terakhirnya. Jika ditelusuri lewat transfermark, persentase kemenangan Pastoor di Almere cuma sebesar 41% dari 100 laga.
“Hal itu (sulit dikalahkan) terutama terjadi pada sepakbola fisik yang membuat Almere sulit dikalahkan dan memiliki hasil imbang terbanyak di Eredivisie (2023/2024). Apa yang dilakukan Alex sangat cerdik, sangat nyata, namun tidak bisa dibilang pantas mendapat hadiah. Itu sebabnya saya pikir klub seperti Feyenoord dan Ajax lebih cenderung memilih pelatih lain.”
Ide permainan Pastoor sejatinya tidak oke untuk bersaing di Eredivisie 2016/2017. Sparta Rotterdam saat itu finis satu tingkat dari zona degradasi dan pada pertengahan musim selanjutnya dipecat dari Sparta Rotterdam.
Persentase kemenangan Pastoor di Sparta Rotterdam juga cuma 41% dari 111 laga. Namun, jumlah gol Sparta Rotterdam mencapai 191 dengan kebobolan 163. Catatan itu lebih baik saat di Almere dengan 137 gol dan kebobolan 139 kali.
Pastoor juga mempunyai persentase kemenangan di bawah 50 persen saat menjadi pelatih kepala Excelsior dengan menjalani 82 laga (45%). Kemudian 37% kemenangan di NEC dari 78 laga, cuma menjalani 14 laga di Slavia Prague dengan tiga kemenangan, dan 33% kemenangan di SCR Altach dari 67 pertandingan.
Bagaimana dengan Kluivert?
Kluivert terakhir kali menjadi pelatih Adana Demirspor pada Juli 2023 sampai Desember 2023. Perjalannya cuma sebanyak 20 laga dengan delapan kemenangan, enam imbang, dan enam kalah.
Catatan lainnya, Adana bisa dikatakan sangat tajam dalam mencetak gol. Hal itu terlihat ada 41 gol dibuat dalam 20 laga, yang jika diratakan adalah dua gol paling sedikit di setiap pertandingan.
Kluivert gagal meraih kemenangan di Adana dalam empat pertandingan terakhirnya. Catatanya adalah tiga imbang dan satu kalah, yang membuatnya dipecat. Namun, ada beberapa laporan menyebut pemecatan terjadi karena Kluivert berkelahi dengan manajemen klub atas dasar membela hak gaji pemainnya.
Kluivert meraih kemenangan paling banyak saat menjadi pelatih FC Twente U-21. 55% kemenangan diraih dari 46 laga. Pada periode itu Kluivert juga dua kali melawan Feyenoord U-21 besutan Giovanni van Bronckhorst dengan torehan satu menang dan satu imbang.
Kluivert memang tidak mencolok dalam karier sebagai pelatih kepala, namun data persentase kemenangan dengan Pastoor masih bisa diperdebatkan. Di sisi lain, menganggap Pastoor bakal punya peran lebih besar daripada Kluivert dalam menentukan ide permainan dirasa terlalu terburu-buru.
(ran/yna)