AC Milan kehilangan Sandro Tonali yang diboyong Newcastle United. Meski berat, transfer ini diyakini menuai manfaat bagi Rossoneri dan Tonali.
Tonali resmi diumumkan sebagai pemain anyar Newcastle pada awal Juli 2023. Dia diboyong Magpies dari Milan dengan transfer 70 juta euro (Rp 1,14 triliun) dan dikontrak hingga 2028.
Transfer itu menjadikan Tonali sebagai pemain Italia paling mahal dalam sejarah. Pemain 23 tahun ini mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang Jorginho saat dibeli Chelsea dari Napoli seharga 57 juta euro pada 2018.
Kepindahan Tonalike Newcastle sekaligus mengakhiri tiga tahun petualangannyadi Milan. Gelandang Italia tersebut membuat 7 gol dan 13 assist dari 130 penampilan, serta mempersembahkan gelar Liga Italia 2021/2022.
Newcastle United menjadi klub pertama Sandro Tonali di luar Italia. Hal ini dianggap menjadi tantangan tersendiri bagi jebolan akademi Brescia itu untuk mencicipi pengalaman di luar negeri.
AC Milan cukup kehilangan atas kepergian Tonali, yang notabene pemain kunci mereka. Di satu sisi, Rossoneri bisa mendapat dana segar untuk belanja pemain baru.
Dari uang penjualan Tonali, Milan menuntaskan transfer gelandang Chelsea, Ruben Loftus-Cheek, seharga 16 juta euro (Rp 278 miliar). Setan merah turut mendapatkan tanda tangan Luka Romero dan Marco Sportiello secara cuma-cuma.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, tidak menampik kepindahan Tonali ke Newcastle merugikan timnya. Namun, dia juga melihat ini sebagai kesempatan baru bagi sang pemain dan juga klub.
“Ini adalah kerugian besar dari sisi teknis dan dia mesti diganti dengan tepat. Ini adalah kesempatan bagus buat kedua pihak dan dia, cukup sulit untuk mencoba sesuatu yang berbeda,” kata Pioli, dilansir dari Sepak Bola Italia.