Jakarta –
Memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024, Kementerian Sosial menggelontorkan bantuan sosial senilai Rp 2.513.173.931.189 atau 2,5 triliun untuk Provinsi Sulawesi Selatan. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai program dari Kementerian Sosial, mulai dari bantuan nutrisi dan kebersihan diri, khitanan massal, hingga penyediaan alat bantu bagi penyandang disabilitas. Kemensos juga memberikan santunan kepada korban bencana sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami musibah.
Adapun alat bantu yang disalurkan untuk disabilitas berupa 2 kursi roda cerebral palsy anak, 1 kursi roda cerebral palsy dewasa, 14 kursi roda 3 in 1, 3 kursi roda elektrik, 15 kursi roda standar, 1 motor roda 3, tongkat disabilitas, 9 alat bantu dengar, 3 kruk, serta 2 tongkat kaki 1, 5 tongkat adaptif, 11 tongkat kaki 3 dan 1 walker.
“Hari ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong kita, dalam mengatasi permasalahan sosial dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Kemensos berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat, utamanya yang paling rentan,” ujar Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).
Hal ini disampaikannya di acara HKSN 2024 di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, hari ini.
Agus menambahkan, pihaknya juga menyalurkan Bantuan Sosial Pangan Sembako/BPNT, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Bantuan tersebut dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera dan mendukung pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Kementerian Sosial juga memberikan perhatian khusus pada kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas dengan menyalurkan bantuan permakanan dan bantuan lumbung sosial. Selain itu, bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) dan bantuan YAPI juga turut disalurkan untuk memperkuat dukungan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain bantuan dari Kemensos, mitra terkait juga turut berkontribusi dalam kegiatan ini. Bantuan berupa minyak goreng, layanan kesehatan, dan kegiatan donor darah turut disalurkan melalui kerja sama dengan lembaga seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan berbagai mitra lainnya, seperti BNI, Bank Mandiri, Pos Indonesia, dan Alfamart. Adapun kolaborasi ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membantu masyarakat.
Pada kesempatan ini, Agus juga meninjau layanan kesehatan umum, fisioterapi, massage, khitanan massal, donor darah, dan pameran produk Sentra Kreasi Atensi. Ia berharap seluruh program ini dapat memberikan dampak positif dan membantu meringankan beban masyarakat di Sulawesi Selatan.
“Saya berharap, kehadiran Kemensos dan seluruh mitra yang terlibat dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal dalam upaya membangun kesejahteraan bersama,” tambah Agus.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan puncak HKSN juga menjadi momentum penting untuk mengingatkan seluruh masyarakat akan pentingnya kesetiakawanan sosial, serta gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan sosial. Ia pun mengajak semua pihak untuk terus menjaga solidaritas dan kebersamaan demi mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
“Indonesia harus bergerak menuju masyarakat yang lebih mandiri, lebih produktif, dan lebih sejahtera. Itu adalah tujuan utama kami di Kemensos, yang tak hanya terbatas pada bantuan sosial, namun juga pemberdayaan masyarakat untuk keluar dari garis kemiskinan,” katanya.
Di akhir sambutannya, Agus menegaskan Kemensos bersama seluruh lapisan masyarakat akan terus berusaha mewujudkan Indonesia yang bebas dari kemiskinan, dengan memberikan kesempatan lebih besar bagi masyarakat untuk mandiri dan berdaya.
“Melalui kerja keras, sinergi, dan kolaborasi, kita akan terus bekerja keras untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” paparnya.
Sementara itu seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Maros, bersama suaminya Muhamad Rifai (48), yang baru saja menerima bantuan tongkat penuntun adaptif mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Saya terima kasih sekali kepada Kemensos karena sudah memberikan tongkat untuk suami saya,” ungkapnya.
Nurtesaletesiyah mengatakan belum pernah mendapatkan bantuan dari siapapun sebelumnya. Ia mengaku suaminya hanya memiliki tongkat bekas yang diberikan oleh orang lain.
“Tongkat ini sangat membantu, karena suami saya sering pergi ke masjid untuk sholat Subuh dan kadang ada anjing di jalan. Sekali lagi, terima kasih Kementerian Sosial,” pungkasnya.
(prf/ega)