Trump Terbang ke Arab Saudi, Mulai Kunjungan Bersejarah ke Timur Tengah

Washington DC

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berangkat ke Arab Saudi pada Senin (12/5) waktu setempat. Hal ini menandai dimulainya kunjungan bersejarah Trump ke kawasan Timur Tengah, yang akan memadukan diplomasi mendesak mengenai Gaza dan Iran dengan kesepakatan bisnis besar.

Pesawat kepresidenan AS Air Force One, seperti dilansir AFP, Selasa (13/5/2025), lepas landas dari AS pada Senin (12/5) dalam perjalanan yang akan mencakup kunjungan ke Qatar dan Uni Emirat Arab — dan kemungkinan perundingan di Turki membahas perang Ukraina.

Perang yang dilancarkan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza akan menjadi beban berat selama kunjungan besar pertama Trump pada masa jabatan keduanya. Meskipun dalam salah satu tanda kemajuan, sandera AS-Israel bernama Edan Alexander telah dibebaskan Hamas dan diserahkan ke Palang Merah Internasional tepat saat Trump menaiki pesawat kepresidenan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Itu berita besar,” kata Trump di Gedung Putih sesaat sebelum berangkat ke Saudi. “Dia akan pulang ke rumah orang tuanya, yang merupakan berita yang sangat bagus. Mereka mengira dia sudah meninggal,” ucapnya.

Trump, dalam beberapa pekan terakhir, tampak tidak lagi berupaya mengakhiri perang Gaza, meskipun sebelum menjabat kembali, dia sesumbar mengatakan akan dapat mengakhiri konflik dengan cepat.

Beberapa waktu terakhir, Trump juga semakin berselisih dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait Jalur Gaza, serta serangan kelompok Houthi di Yaman dan cara menangani program nuklir Iran.

Trump sebelumnya mengatakan ada “hal-hal yang sangat baik terjadi” dalam pembicaraan antara Washington dan Teheran mengenai ambisi nuklir Iran — meskipun dia menambahkan bahwa Iran “tidak dapat memiliki senjata nuklir”.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dikatakan juga oleh Trump bahwa dirinya berharap akan ada perkembangan lebih lanjut di Gaza selama perjalanannya ke kawasan Teluk, dengan menekankan bahwa kunjungannya melibatkan “tiga negara utama” di kawasan tersebut.

“Saya berharap para sandera lainnya juga akan dibebaskan,” jawab Trump ketika ditanya apakah dia mengharapkan kemajuan lebih lanjut menuju gencatan senjata d daerah kantong Palestina tersebut.

Hamas, dalam pernyataannya, meminta Trump untuk “melanjutkan upaya” untuk mengakhiri perang setelah pembebasan sandera Alexander. Sementara Netanyahu mengatakan dirinya akan mengirimkan mediator ke Qatar pada Selasa (13/5) untuk negosiasi lebih lanjut.


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *