Labuan Bajo –
Balapan sepeda ultra Lintang Flores 2025 tuntas juga. Dokter asal Australia bernama Stephen Lane jadi pemenang, sekaligus memecahkan rekor.
Balapan ajang ultra cycling internasional yang dimulai, Minggu (27/4/2025) pagi WIB resmi berakhir, Kamis (1/5) pukul 10.00 WITA. Dari total 39 peserta yang ikut serta, ada 21 pesepeda dari berbagai negara berhasil finis di Ta’aktana, Luxury Collection Resort & Spa Labuan Bajo sebelum batas waktu berakhir.
Peserta kategori solo, Dr. Stephen Lane dari Australia, jadi finisher pertama di Lintang Flores 2025. Ia berhasil menyelesaikan perjalanan epik sejauh 1.000 km dari Labuan Bajo ke Maumere dan kembali dalam waktu 55 jam 21 menit, Selasa (29/4), kurang dari dua hari sebelum cut-off time.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian ini sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Boru Mccullagh dari Inggris di Lintang Flores 2024 dengan catatan waktu 70 jam.
Stephen mengungkap berbagai tantangan yang dihadapi sepanjang perjalanan. Dari rute menanjak yang seolah tak berujung hingga berkendara dalam kegelapan malam demi mengejar waktu.
![]() |
“Pada 20 menit terakhir sebelum finis, saya disengat lebah, mengalami dua kali kebocoran ban, dan headphone saya tersangkut di roda belakang,” ujar Stephen dalam rilis kepada detikSport.
Namun, Stephen sedikit menyesali kegagalannya menikmati matahari terbit di pesisir utara yang diabadikan peserta lain. Dia berpesan kepada peserta tahun depan agar tidak terburu-buru dalam menjalani rute Lintang Flores seperti dirinya.
“Jangan lakukan dengan caraku dan mencoba melakukannya dengan cepat. Lakukan sedikit lebih lambat bersama yang lain. Nikmati pesisir selatan, karena indah. Di pesisir utara, bersiaplah, karena medannya kasar dan tidak rata,” lanjut Stephen.
Pesepeda ultra muda asal Sidoarjo, Zidan Attala Nouval, berhasil menjadi peserta kedua yang mencapai garis finis dengan catatan waktu 62 jam 7 menit. Dia disusul oleh Stephen Dow asal Inggris sebagai finisher ketiga dengan waktu 70 jam 18 menit.
Zidan mengungkapkan dia tetap berusaha mencatatkan waktu terbaik sekalipun mengalami kendala teknis pada sepedanya dan dinginnya suhu malam. Dia juga terpesona dengan keindahan pemandangan sepanjang perjalanan di Pulau Flores.
“Setelah melewati laut, pemandangan berlanjut ke bukit savana. Soal pemandangan, tidak ada yang bisa menyaingi tempat ini,” ujar Zidan.
Inisiator Lintang Flores 2025, Renaldus Iwan Sumarta, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara yang berlangsung dengan lancar dan aman.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Lintang Flores 2025. Semoga ajang ini menjadi pengalaman tak terlupakan-menguji batas diri, menikmati keindahan alam Pulau Flores dari Labuan Bajo hingga Maumere, serta merasakan kehangatan interaksi dengan masyarakat setempat,” papar Iwan.
“Saya berharap Lintang Flores dapat berkontribusi dalam pengembangan pariwisata olahraga di Pulau Flores, menjadikannya destinasi ikonik dunia. Saya menantikan kehadiran Anda semua, serta lebih banyak lagi pesepeda ultra dari dalam maupun luar negeri, di Lintang Flores 2026.”
(mrp/bay)