Abuja –
Kelompok bersenjata menewaskan sedikitnya 56 orang di negara bagian Benue, Nigeria tengah. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis malam hingga Jumat.
“Jumlah korban tewas telah melonjak menjadi 56 dari serangan tersebut pada hitungan terakhir,” kata penasihan media Gubernur Hyacinth Alia, Solomon Iorpev, setelah kunjungan Alia ke tempat kejadian, dilansir AFP, Minggu (20/4/2025).
“Angka itu bisa meningkat seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan,” imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Berita Nigeria milik pemerintah melaporkan bahwa menteri pertahanan negara itu sedang mengunjungi negara bagian Plateau. Pembantaian beruntun dengan korban lebih dari 50 orang tewas di negara bagian Plateau juga terjadi pada bulan ini.
Hal itu telah menandai eskalasi serius di negara bagian tersebut. Pihak berwenang berusaha keras untuk menahan serangan di wilayah tempat ketegangan etnis yang telah lama membara.
Pihak berwenang negara bagian Plateau mengklaim pembunuhan itu adalah bagian dari ‘genosida’ yang disponsori oleh teroris.
Para kritikus mengatakan bahwa retorika menutupi penyebab sebenarnya dari konflik tersebut — pertikaian atas tanah dan kegagalan pihak berwenang dan polisi untuk mengatur pedesaan.
Perampasan tanah, ketegangan politik dan ekonomi antara ‘penduduk asli’ setempat dan mereka yang dianggap orang luar, serta masuknya para pengkhotbah Muslim dan Kristen garis keras, telah meningkatkan perpecahan di negara bagian Plateau dalam beberapa dekade terakhir.
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini