Anggota DPRD Dukung Pramono Pakai Dana KLB untuk Penataan Taman 24 Jam


Jakarta

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mendukung Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang akan menggunakan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) untuk penataan taman yang dibuka selama 24 jam. Yuke menyebut hal itu menjadi alternatif pembiayaan yang bagus.

“Saya menyambut baik terkait penataan dan persiapan taman 24 jam yang menjadi program pak gub. Mungkin untuk sementara baru beberapa taman dulu yang dibenahi dan disiapkan, serta terkait pembiayaan penataan taman tersebut yang katanya dianggarkan dari dana KLB menurut saya alternatif pembiayaan yang bagus banget, paling tidak APBD bisa untuk kebutuhan lainnya,” kata Yuke kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Namun, Yuke berpesan agar eksekusi penataan taman nanti harus diatur betul-betul letak perencanannya dan pengerjaannya. Terkhusus, kata dia, pengawasannya harus di bawah dinas terkait.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi harus duduk bareng sehingga selaras. Bahkan kalau bisa jangan dibuat nanggung penataannya, karena untuk menuju kota global harus punya taman-taman yang bagus menarik dan bisa dijadikan ikon-ikon kota Jakarta. Baik tematik, maupun fasilitas dan keindahan taman yang tidak hanya indah, dan menjadi rth di sana tapi menjadi tempat rekreasi, healing, dan ikonik. Ini yang harus dipikirkan bersama secara konsep,” ucap Yuke.

“Harapan saya ke depan tidak hanya 3 taman ini saja, segera kita benahi taman-taman di 5 wilayah kota dan 1 kabupaten,” sambungnya.

Dukungan juga diungkap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Maulani. Dia menyebut menata taman dan akan dibuka 24 jam tentu baik, tapi perlu dipikirkan dan dipersiapkan segala sesuatunya secara maksimal agar niat baik tidak menimbulkan masalah lain.

“Begitu pun dengan dana KLB yang pasti setiap program ada pro dan kontra dan itu hal yang biasa asalkan semua sudah dipertimbangkan dan diperhitungkan baik-baik pasti semua bisa diatasi dan berjalan sebagaimana harapan mestinya,” ujar Rany.

Sebelumnya, Pramono Anung akan menggunakan dana KLB untuk penataan taman yang dibuka selama 24 jam. Pramono menjamin penggunaan dana KLB untuk taman ini akan dilakukan secara transparan.

“Jadi yang pertama, hal yang berkaitan dengan KLB, memang saya ingin transparan terbuka. Apapun administrasi dan pemerintah Jakarta harus lebih terbuka,” kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (14/4).

Pramono juga mengatakan penggunaan KLB untuk program penataan taman 24 jam akan dilakukan secara cepat. Dia menjelaskan, penggunaan KLB akan sepenuhnya diperuntukkan bagi warga Jakarta.

“Sehingga KLB yang bertele-tele atau SLF (sertifikat laik fungsi) yang bertele-tele, saya akan percepat. Itu berapa pun yang dihitung dari KLB sepenuhnya digunakan untuk kepentingan masyarakat,” kata Pramono.

Pembangunan menggunakan denda atau kompensasi KLB pertama kali digunakan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ahok kemudian mengatur masalah penggunaan kompensasi KLB dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan. Hal tersebut juga digunakan saat Anies Rasyid Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Beberapa taman yang akan dibuka 24 Jam itu adalah Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pramono mengatakan keputusan membuka selama 24 jam tersebut dilakukan seiring dengan rencana menjadikan kawasan Blok M sebagai ibu kota ASEAN.

Penataan yang akan dilakukan di antaranya perapian area parkir dan renovasi toilet. Selain itu, Pemprov DKI akan menambahkan sarana jogging track di taman tersebut.

(fas/idn)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *