Jakarta –
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas sempat mempertanyakan rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai kekhawatiran Anwar Abbas bisa dimengerti.
“Sebenarnya kekhawatiran Pak Anwar menurut saya juga karena timingnya (waktunya) tidak pas,” kata Hikmahanto saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).
Dia lantas membeberkan alasan timing Prabowo tidak pas. Dia menyinggung rencana Prabowo yang disampaikan saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kenapa? Karena pas Trump mengenakan tarif yang tinggi ke Indonesia. Nah Indonesia kan minta diturunkan. Lalu banyak yang berpikir jangan-jangan ini bargaining chip antara AS dan Indonesia. Jadi AS akan turunkan tarif kalau Indonesia bersedia menerima 1.000 pengungsi yang luka,” ucap Hikmahanto.
Kemudian, Hikmahanto juga membahas terkait tawaran Prabowo kepada Menteri Luar Negeri Turki terkait warga Gaza. Ia melihat Menlu Turki tidak setuju dengan ide Prabowo.
“Saat di Turki Presiden Prabowo menawarkan tapi yang saya pantau Menlu Turki menolak ide ini. Menurut Menlu Turki, rakyat Palestina harus tetap di tanah Palestina,” ujar dia.
Hikmahanto lantas menjelaskan alasan evakuasi warga Gaza sangat dikehendaki Israel. Dia mengatakan Israel memang ingin menguasai Tepi Barat.
“Sebenarnya pengosongan Gaza dari rakyat Palestina sangat dikehendaki oleh Israel. Kenapa? Karena dari Gaza serangan rudal Hamas dilancarkan ke Israel. Nah Israel ingin menguasai Gaza sebagaimana dia menguasai Tepi Barat. Saat ini caranya adalah menyerang rakyat Palestina baik pejuang Hamas maupun perempuan dan anak kecil. Akibatnya Israel dapat kecaman dari dunia internasional,” jelas dia.
“Tapi kalau mengevakuasi karena merekonstruksi Gaza dan lain-lain, maka ini dianggap suatu hal yang manusiawi, padahal tujuan akhirnya agar Israel dapat menguasai tanah Gaza secara ilegal,” lanjutnya.
Atas dasar itu lah, Hikmahanto menilai harusnya Prabowo lebih dulu berkonsultasi terkait rencananya. “Harusnya Presiden waktu memunculkan ide ini berkonsultasi dulu ke Pemerintah Palestina dan sejumlah negara yang berbatasan. Apakah ide ini dianggap baik dan mendapat dukungan, sehingga ini bisa dianggap akal-akalan AS. Yang berat bagi Indonesia adalah persepsi Indonesia sebagai negara yang lemah, bahkan proxy dari AS dan Israel,” tutur dia.
Pernyataan Anwar Abbas
Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mempertanyakan rencana tersebut.
Anwar awalnya menyebut Prabowo harus bisa memberikan jaminan warga Gaza yang dievakuasi akan kembali lagi ke Palestina. Dia mengingatkan Israel saat ini telah menduduki Jalur Gaza.
“Pertanyaan saya ya, Pak Prabowo bisa menjamin mereka bisa kembali? Bisa dikembalikan lalu diterima oleh Israel? Itu Gaza itu sekarang bukan di bawah pemerintahan Palestina, itu sekarang didudukin oleh Israel ya,” kata Anwar kepada wartawan, Jumat (11/4).
Dia juga menyinggung rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Gaza. Dia mengatakan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengosongkan Gaza dari warga Palestina.
“Jadi yang berkuasa di Gaza itu sekarang adalah Israel, (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan Donald Trump sudah membuat kesepakatan akan mengusir dan mengosongkan Gaza dari warganya,” ujarnya.
(maa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini