3 Hal Diketahui soal Rencana Prabowo Evakuasi Bukan Relokasi Warga Gaza


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia. Pemerintah RI menegaskan rencana evakuasi ini berbeda dengan relokasi.

Dirangkum detikcom, Jumat (11/4/2025), Prabowo mulanya mengungkap rencana evakuasi seribuan warga Gaza ke Indonesia. Prabowo bahkan menyatakan siap mengirimkan pesawat untuk proses evakuasi.

Hal tersebut diungkap Prabowo dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5/2025) dini hari. Prabowo melakukan lawatan ke beberapa negara di Timur Tengah untuk mencari dukungan evakuasi warga Gaza ke Indonesia.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Negara yang akan dikunjungi adalah Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.


1. Syarat Evakuasi: Bersifat Sementara




Palestinians inspect the damage at an ambulance repair yard hit in Israeli strikes in the al-Maghazi refugee camp in the central Gaza Strip on March 24, 2025. (Photo by Eyad BABA / AFP)
Foto: AFP/EYAD BABA


Prabowo mengatakan mengenai evakuasi tersebut syaratnya harus semua pihak terkait menyetujui. Prabowo menekankan evakuasi warga Gaza ke RI hanya sementara. Jika kondisi Gaza sudah memungkinkan, warga yang dievakuasi harus kembali tempat asal.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini, kedua mereka di sini hanya sementara sampai pulih sehat kembali dan pada saat mereka pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” ujarnya.

Prabowo menekankan bantuan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia mendukung Palestina. Oleh karena itu, dalam lawatannya ke sejumlah negara di Timur Tengah, Prabowo juga akan berkonsultasi dengan para pemimpin negara tersebut.

2. Dukungan Berbagai Pihak




A woman shouts slogans during a protest in solidarity with Palestinians in Gaza, in Santiago, Chile March 21, 2025. REUTERS/Pablo Sanhueza
Foto: REUTERS/Pablo Sanhueza


Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi sementara warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Sukamta menilai langkah tersebut penting dilakukan demi keselamatan warga Gaza.

“Setelah Israel melanggar secara sepihak perjanjian gencatan senjata, pengeboman terus dilakukan bahkan ditargetkan ke tenda-tenda pengungsian, petugas kemanusiaan dan wartawan, kondisi di Gaza yang dapat kita saksikan melalui foto dan video yang beredar sangat mengerikan,” kata Sukamta dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

“Korban kembali berjatuhan, sementara sebagian besar rumah sakit hancur. Maka sangat penting untuk bisa dilakukan segera evakuasi terutama korban luka dan juga anak-anak yatim piatu,” imbuhnya.

Sukamta menilai evakuasi korban dan anak-anak Palestina perlu diupayakan oleh banyak negara. Sebab, kata dia, jumlah korbannya yang sangat banyak.

“Ada sekitar 120 ribu korban luka-luka, lebih dari 38 ribu anak yatim. Ini jumlah yang sangat besar. Perlu ada bantuan komunitas internasional untuk ikut membantu warga Gaza,” ujarnya.

Sukamta mengatakan langkah evakuasi tersebut berbeda dengan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza. Sukamta menyebut rencana evakuasi yang dilakukan Indonesia bersifat sementara demi membantu pemulihan luka dan juga healing trauma.

“Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, jika kondisi di Gaza sudah membaik, mereka akan dikembalikan ke tanah airnya,” ujarnya.

Senada, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung upaya Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia. PBNU menilai langkah Prabowo itu sebagai tindakan yang mulia.

“Kita sangat mendukung dan apresiasi atas upaya penuh presiden Prabowo Subianto dalam membantu korban kejahatan agresi militer Israel di Gaza, sungguh upaya tulus mulia dan membanggakan bagi kita sebagai warga bangsa Indonesia,” kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Kendati demikian, Gus Fahrur mengatakan pernyataan Prabowo itu seharusnya menjadi semacam cambuk bagi negara-negara Arab. Menurut Gus Fahrur, semestinya negara-negara Arab terdekatlah yang menjadi tempat evakuasi warga Gaza karena tidak ada kendala bahasa dan budaya.

“Kalau ke Indonesia, mungkin terlalu jauh, kendala perbedaan bahasa dan budaya cukup besar,” ujar Gus Fahrur.

Gus Fahrur menegaskan dukungan untuk membantu Palestina dari penjajahan Israel. Selain itu, dia mendorong agar negara muslim terdekat lebih peduli dan membukakan pintu bagi mereka yang menjadi korban.

“Sementara negara lainnya memberikan dukungan dana dan diplomatik,” imbuh dia.

“Seluruh dunia harus satu kata menolak agresi militer Israel dan membantu negara Palestina merdeka. Jangan sampai penduduk Gaza Palestina dievakuasi terlalu jauh, sehingga terusir dari negaranya dan sulit kembali lagi,” sambung dia.

3. Penjelasan Menlu Sugiono soal Evakuasi Warga Gaza




Menlu RI Sugiono. (Maulana Fawdi/detikcom).
Foto: Menlu RI Sugiono. (Maulana Fawdi/detikcom).


Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa upaya ini tidak ada maksud untuk memindahkan warga Gaza dari Tanah Air-nya.

“Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa Indonesia menolak setiap upaya yang akan merekolasi atau memindahkan warga Palestina dari Tanah Airnya,” ujar Menlu Sugiono dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

“Setiap upaya yang mengubah ‘demografi’ Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional,” tambahnya.

Sugiono menyebutkan Indonesia kini sedang melakukan konsultasi dengan berbagai negara, terutama dengan pemerintah Palestina. Indonesia, menurut dia, juga perlu
memastikan bahwa semua langkah tersebut sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan negara-negara di kawasan.

“Sebagaimana diketahui, beberapa negara misalnya Mesir, Turki, Qatar, dan UAE, telah menerima Warga Palestina yang telah menjadi korban Perang Gaza. Bahkan Indonesia telah mengirimkan tim Kesehatan TNI ke Mesir dan Gaza untuk melaksanakan misi kemanusiaan tersebut,” ujarnya.

Lalu, di tingkat nasional, Sugiono menyebutkan Kemlu juga akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, khususnya yang berkaitan dengan aspek teknis pelaksanaannya sejak keberangkatan dan kepulangan warga Palestina nanti.

“Waktu pelaksanaan rencana tersebut akan ditetapkan apabila semua konsultasi dengan berbagai negara dan persiapan teknis dapat diselesaikan,” ujarnya.


Halaman 2 dari 4

(taa/taa)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *