Prabowo Akui Ucapan Kepala PCO soal ‘Kepala Babi Dimasak Saja’ Teledor


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto kembali bicara terkait Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang sempat memberikan pernyataan terkait teror kepala babi ke Kantor Tempo untuk ‘dimasak saja’. Prabowo mengakui pernyataan Hasan Nasbi teledor dan ia meminta maaf untuk itu.

Prabowo menjawab hal itu setelah ditanyakan langkah yang akan dilakukan terkait komunikasi jajarannya yang kurang baik, termasuk pernyataan Hasan Nasbi merespons teror kepala babi ke kantor Tempo. Merespons itu, Prabowo mulanya mengakui itu kesalahan dirinya.

“Saya ingin jawab ya, benar sekali, saya akui bahwa 150 hari saya sendiri, menurut pendapat saya, saya yang bertanggungjawab, saya yang salah sebetulnya,” kata Prabowo ketika bertemu dengan para pemimpin redaksi, seperti disiarkan detikcom di YouTube detikcom, Senin (7/4/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menjelaskan alasan dirinya lah yang salah terkait komunikasi jajaran yang kurang baik. Dia mengaku fokus untuk bekerja langsung menyelesaikan persoalan rakyat.

“Kenapa? Karena begitu kita dapat mandat, fokus saya, antusiasme saya, semangat saya, adalah bagaimana bisa dalam waktu ayng sesingkat-singkatnya delivered, orang lapar nggak bisa nunggu, anak-anak lapar nggak bisa nunggu, jadi fokus kita kerja, mungkin ada yang ngejek, tapi saya paham, etos. Saya bukan selalu bela Pak Jokowi, banyak orang yang jelek-jelekin, saya nggak tahu ya, pasti ada orang baik, ada orang yang tidak baik, ada kekurangan, tapi etos ya kita ingin kerja, kita ingin buktikan, kita ingin selesaikan,” jelas Prabowo.

“‘Oh ada El Nino, ada La Nina, kekeringan, waspada, nanti gimana air’, cari air, bikin tim, cari ahli, that’s our focus on the first day, gimana kita menghemat, Menteri Keuangan, pelajari lagi pelajari lagi pelajari lagi, itu akhirnya tim saya semua kurang. Makanya kita waktu itu yakin, kalau kita bisa deliver dengan baik, cepet, kendalikan harga, ini, ini, ini, rakyat merasakan, mereka akan percaya sama kita,” lanjut Prabowo.

Prabowo mengakui ternyata itu berdampak pada kurangnya komunikasi jajarannya ke publik. Dia juga mengaku pendekatannya hanya sekadar kerja dan bukti.

“Nah ternyata itu makanya saya anggap salah saya, saya tidak terlalu, kalau anda perhatikan, ke mana-mana saya pergi nggak ada wartawan yang embed sama saya, dan sebagainya, karena pendekatan saya waktu itu adalah kerja dan evidence. Kalau saya bisa bikin ini pasti orang bisa menilai objektif. Ternyata tidak seperti itu. Politik adalah persepsi. Ya kadang-kadang kekuatan tertentu, apapun yang kita buat pasti dinarasi tidak baik. Karena itu saya mau perbaiki itu,” tutur dia.

Prabowo kemudian membahas terkait pernyataan Hasan Nasbi terkait teror kepada media Tempo. Dia menduga ada beberapa jajarannya yang kruang hati-hati dalam memberi pernyataan.

“Masalah salah ucap, tim saya kan orang orang baru dalam pemerintahan, banyak orang baru di pemerintahan. Sebagian menteri-menter yang senior ada yang dari kabinet lama, tapi banyak yang baru, jadi mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap,” ujar Prabowo.

Prabowo mengaku kaget dan juga belum sempat menemui Hasan Nasbi. Namun, dia mengakui pernyataan Hasan Nasbi teledor.

“Ya saya nanti, saya belum ketemu sih sebetulnya setelah, saya juga kaget masalah kepala babi dan apa ya, itu juga saya kira gaya-gaya apa, taktik teknik gitu-gitu, bagi saya, saya kira yang lakukan ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana tidak baik. Menurut saya itu, tetapi benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira beliau menyesal. Tapi ini alasan yang saya bisa kasih adalah mungkin karena baru dalam posisi, pemerintahan yang selalu disorot, jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana, atau dunia survei, atau dunia akademis, muncul di panggung publik, kurang cepat menyesuaikan. Menurut saya itu,” sebut Prabowo.

Prabowo kembali mengakui dirinya yang salah terkait jajarannya tidak baik dalam berkomunikasi. Dia menekankan fokusnya hanya bekerja memperbaiki masalah yang ada di Indonesia.

“Komunikasi kurang baik saya anggap saya yang bersalah, karena fokus kita deliver, deliver, kerja, rakyat nunggu, apa keputusan. ‘Pak ini utang, utang lama, jadi nggak bisa pinjam lagi’, selesaikan, hapus utang itu, akhirnya banyak masalah yang harus saya selesaikan. Jadi kita keluarkan keputusan-keputusan cepat, sehingga on the whole saya lihat saya cukup bangga dengan apa yang kita capai dalam 150 hari. Dan saya lihat dan yakini dalam 5, 6, 8 bulan ke depan kita akan buat langkah langkah fundamental, yang akan perkokoh ekonomi Indonesia,” tutur Prabowo.

Pernyataan Hasan Nasbi

Sebelumnya, Hasan Nasbi sudah pernah menjelaskan maksud pernyataannya terkait teror kepala babi ke Kantor Tempo untuk ‘dimasak saja’. Hasan mengatakan ucapannya itu justru merepresentasikan sikap jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana alias Cica yang menentang teror itu dengan santai.

Untuk diketahui, teror kepala babi itu memang ditujukan kepada Francisca Christy Rosana alias Cica yang merupakan host siniar Bocor Alus Politik. Hasan Nasbi sepakat dengan respons Francisca menyikapi teror itu.

“Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu. Saya justru setuju dengan cara dia merespons kiriman kepala babi itu, itu kan cara yang sudah tua, cara-cara sudah lama, dan dengan dia merespons gitu buat saya respons yang bagus,” kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (22/3).

Hasan menilai tujuan seseorang mengirim teror itu sejatinya untuk menciptakan ketakutan. Namun, Francisca kata Hasan, menyikapi itu dengan melecehkan balik kiriman teror tersebut yang menandakan tidak ada ketakutan sama sekali baginya.

“Makanya saya menyempurnakan caranya meresponsnya aja, karena memang yang teror itu, tujuan orang ngasih teror itu menciptakan ketakutan. Justru itu cara melecehkan peneror yang bagus itu dengan cara kaya gitu, cara Francisca itu menurut saya cara bagus untuk melecehkan si pengirim kepala babi itu, dan saya mendukung dia untuk melakukan itu, biar tujuan si peneror nggak sampai kan,” ujarnya.

“Dan kalau saya ya karena saya tahu dari X-nya dia makan daging babi ya saya bilang kalau dikirim gitu cara melecehkan peneror yang lebih paripurna lagi ya dimasak,” lanjut Hasan.

(maa/gbr)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *