Jakarta –
Banyaknya warga yang hendak berfoto-foto di anjungan halte Bundaran HI, Jakarta Pusat (Jakpus), memancing tukang sewa kartu elektronik mengadu nasib di sana. Namun, tukang sewa ‘tap card’ TransJakarta ini mengaku usahanya itu kadang rugi lantaran kartu dibawa kabur penyewa.
Irdian (37), tukang sewa kartu elektronik, mengaku sudah ‘mangkal’ di Halte Bundaran HI sejak beberapa bulan belakangan. Irdian biasa menyewakan kartu miliknya dengan tarif Rp 20.000 sekali pakai. Namun kartu yang disewanya itu kerap dibawa kabur.
“Risikonya kartu kita sering hilang lho dibawa lari sama orangnya. Dia naik bus. Contoh, misalnya dia nyewa 5 kartu, nyewa Rp 20.000, udah Rp 100.000 nggak balik, kita (rugi) kalau beli baru, udah Rp 250.000,” tutur Irdian saat ditemui di depan halte TransJakarta Bundaran HI, Kamis (3/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Suasana warga antre foto-foto di anjungan Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2025). (Maulani/detikcom) |
Tidak hanya itu, Irdian juga mengatakan kerap bersusah payah membuat orang percaya dengan tawaran sewa kartunya. Sehingga penyewa baru membayar setelah menggunakan kartu.
“Makanya terkadang kita ya udah naik dulu ntar bayarnya, habis pulangin kartu, bayar. Kita udah ngasih ke orang gitu, katanya orangnya mampu tapi kartunya dibawa kabur, itu yang sedihnya,” kata Irdian.
Dalam kurun waktu 4 hari libur Lebaran, Irdian mengatakan telah kehilangan 30 kartu yang disewakan. Meski begitu, Irdian mengaku bisa mendapat penghasilan ratusan ribu rupiah per harinya sehingga menutup kerugian kartunya yang hilang.
“Kalau hari biasa itu ya sekitar Rp 150-200 (ribu) dapet lah,” kata Irdian.
“Tapi kalau Sabtu-Minggu ya mungkin dikasih Tuhan rejeki yang lebih lah, rame lah. Bisa dapet Rp 400-500 (ribu) Sabtu-Minggu, dan momen yang kayak ginilah yang kita tunggu-tunggu kayak tahun baru, kayak Lebaran, itu yang kita tunggu-tunggu,” tambahnya.
(fca/fca)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
