Jakarta –
Ramadan tahun ini merupakan pengalaman pertama buat Carlos Pena sebagai seorang pelatih. Banyak pemainnya di Persija Jakarta yang menjalani ibadah puasa.
Pelatih asal Spanyol sebelumnya baru pernah melatih di India dan Thailand yang notabene bukan negara dengan mayoritas penduduk muslim. Kini di Indonesia ia pun mendapatkan pengalaman berbeda.
Di tengah bulan Ramadan, Persija mendapat jadwal bertanding dua kali melawan PSIS Semarang dan Arema FC. Kemudian kompetisi Liga 1 2024/25 diliburkan saat jeda internasional hingga libur lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Liga 1 rehat, Persija tetap menjalankan latihan seperti biasa. Ia terkesan dengan profesionalisme para pemain yang tengah berpuasa.
“Saya menyadari pentingnya Ramadan bagi semua orang di sini (Indonesia). Ramadan merupakan bagian dari agama Islam. Bagi saya, dimana ini pengalaman pertama, bukan situasi yang mudah untuk dikelola,” kata Carlos Pena, dikutip dari laman Persija.
“Sebagai pelatih, saya membutuhkan pemain yang sangat profesional untuk menjaga diri mereka sendiri selama menjalani puasa dan latihan,” ujarnya menambahkan.
Pelatih asal Spanyol mengaku banyak terbantu oleh staf pelatih yang sudah lebih berpengalaman. Staf pelatihnya banyak diisi oleh orang-orang Indonesia yang sudah familiar dengan situasi Ramadan.
Sehingga Carlos Pena tidak mengalami kesulitan berarti dalam menyusun program latihan di tengah Ramadan. Jadwal latihan sendiri menyesuaikan dengan kondisi dengan digelar sore atau malam hari.
“Staf pelatih memberi tahu para pemain untuk menjaga tubuh, nutrisi, dan istirahat. Saya pikir kami telah mengelola waktu ini dengan sangat baik, menyesuaikan waktu latihan, jadwal, dan itu hal yang baik untuk dipelajari,” tutur Carlos Pena.
(mro/ran)