Jakarta –
Mantan bintang timnas Prancis Franck Ribery mengungkap kisah terkait cedera yang membuat kakinya nyaris diamputasi lantaran infeksi.
Ribery gantung sepatu pada tahun 2022 setelah menjalani karier profesional selama 22 tahun, yang antara lain ditandainya dengan sembilan gelar juara Bundesliga dan 81 caps di timnas Prancis.
Sosok yang pada masa jayanya pernah menjadi andalan klub raksasa Jerman Bayern Munich itu menyudahi karier setelah bergulat dengan sejumlah cedera ketika membela Salernitana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan semasa merumput di Italia itu pula Ribery mengalami kejadian tidak terlupakan, menyusul operasi pada lututnya. Sosok yang kini berusia 41 tahun itu nyaris kehilangan kaki.
“Lututku saat itu malah terasa kian sakit saja,” ujar Ribery kepada L’Equipe, mengisahkan kejadian saat itu.
“Aku tidak lagi bisa berlatih di antara pertandingan-pertandingan. Aku malah harus menjalani masa pemulihan demi melindungi diriku sendiri.”
Menurut Ribery, pada awalnya operasi berjalan lancar. Tapi beberapa waktu kemudian, ada masalah infeksi yang menggerogoti kakinya sampai terancam diamputasi.
“Aku dioperasi di Austria. Operasinya berjalan baik, ada pelat yang dimasukkan. Tapi lima bulan kemudian, aku mengalami infeksi parah,” ucapnya.
“Mereka kemudian mengambil pelatnya, tapi infeksinya sudah parah. Sedemikian buruk sampai ada lubang-lubang di kakiku. Aku terkena Staphylococcus aureus,” imbuhnya merujuk pada jenis infeksi pada kakinya itu.
“Aku menghabiskan 12 hari di ruang gawat darurat rumah sakit di Australia. Aku sungguh takut saat itu. Mereka bisa saja memotong kakiku,” tutur Franck Ribery.
(krs/cas)