Parah! Israel Serbu Al-Aqsa, Sita Pengeras Suara Masjid

Yerusalem

Pasukan militer Israel menyerbu Ruang Salat Qibli yang ada di kompleks Masjid Al-Aqsa pekan ini. Dalam penyerbuan itu, tentara Israel menyita pengeras suara masjid sebelum menarik diri dari area tersebut.

Penyerbuan dan penyitaan itu, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (12/3/2025), dilaporkan oleh sejumlah sumber lokal yang dikutip oleh Pusat Media Palestina dalam laporannya. Disebutkan bahwa penyerbuan itu terjadi pada akhir pekan lalu.

Laporan outlet berita Roya News menyebut ada dua pengeras suara yang dicopot dan disita oleh pasukan Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dalam penyerbuan tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel sejauh ini belum menyampaikan pernyataan resmi terkait penyerbuan itu dan belum menjelaskan alasan penyitaan pengeras suara masjid tersebut.

Selama bulan Ramadan ini, Israel memberlakukan pembatasan dengan mencegah warga Palestina dari area Tepi Barat untuk memasuki area Yerusalem dan menjalankan ibadah salat di Masjid Al-Aqsa yang terletak di Kota Tua, Yerusalem.

Otoritas Tel Aviv hanya mengizinkan para wanita Palestina yang berusia 40 tahun ke atas dengan kartu identitas Palestina untuk memasuki kota Yerusalem.

Masjid Al-Aqsa sendiri disebut sedang menghadapi risiko serius karena aktivitas ekskavasi yang sedang berlangsung dan percepatan proyek Yudaisasi oleh pemerintah Israel terhadap Yerusalem.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bahkan proposal terbaru yang diusulkan oleh anggota parlemen Israel, atau Knesset, Amit Halevi, menurut Middle East Monitor, menyerukan pembagian masjid dan pengambilalihan lebih dari 70 persen area tersebut.

Kompleks Masjid Al-Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, terletak di Yerusalem Timur yang diduduki dan dianeksasi Israel. Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan simbol identitas nasional Palestina.

Namun kompleks suci itu juga merupakan tempat tersuci bagi agama Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount. Berdasarkan konvensi lama, umat Yahudi diperbolehkan berkunjung tetapi tidak diizinkan berdoa di kompleks suci tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak ultranasionalis Yahudi yang menentang aturan tersebut, termasuk politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir yang secara terang-terangan berdoa di kompleks Al-Aqsa saat menjabat Menteri Keamanan Nasional tahun 2023-2024.

Pemerintah Israel telah berulang kali menegaskan akan mempertahankan status quo di kompleks suci itu. Namun kekhawatiran warga Palestina mengenai masa depan Al-Aqsa telah menjadikannya titik rawan kekerasan.


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *