Australia Pertimbangkan Ikut Misi Penjaga Perdamaian di Ukraina


Jakarta

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya akan mempertimbangkan mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian di Ukraina. Namun Albanese menekankan masih terlalu dini untuk mengerahkan pasukan.

Dilansir AFP, Minggu (9/3/2025), hal itu disampaikan pemimpin Australia saat berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang telah bergabung dengan Prancis dalam upaya menggalang ‘koalisi yang bersedia’ untuk melindungi gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina.

“Kedua negara kita sangat jelas tentang dukungan kita untuk Ukraina, dan tentu saja masih terlalu dini — Anda tidak dapat memiliki pasukan penjaga perdamaian tanpa adanya perdamaian,” kata Albanese dalam sebuah konferensi pers.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya tentu telah mengatakan dengan sangat jelas, di depan umum, berulang kali, bahwa kami akan mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian apa pun di Ukraina,” sambungnya.

Albanese mengatakan Australia akan mengirim seorang perwakilan senior ke pertemuan kepala pertahanan di Paris pada hari Selasa untuk membahas dukungan masa depan untuk Ukraina.


Negara-negara Eropa telah bergegas untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina. Sementara Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan langsung dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi tiga tahun Moskow ke Ukraina.

Beberapa negara Eropa mengatakan mereka bersedia mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina sebagai ‘jaminan keamanan’.

Simak juga Video Trump: Rusia dan Ukraina Tak Punya Pilihan Selain Damai

(yld/knv)


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *