Jakarta –
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia diminta Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan revisi atau perbaikan penulisan disertasinya di program doktoral Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG). Lalu, apakah Bahlil akan melakukan sidang ulang?
Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah menyebut perihal sidang akan mengikuti pada keputusan dari program studi terkait. Dia mengatakan mengenai prosesnya akan mengikuti aturan yang ada
“Apakah nanti akan sidang lagi? Itu tentu tergantung kepada keputusan program studi. Karena memang itu sudah diatur ya dalam institusinya,” kata Arie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, UI memutuskan melakukan pembinaan terhadap sejumlah pihak termasuk Bahlil terkait polemik disertasi Bahlik di program doktoral SKSG UI. Bahlil diminta untuk memeperbaiki atau merevisi disertasinya.
“Terkait dengan mahasiswa, tadi bagaimana disampaikan Pak Rektor adalah dimintakan perbaikan,” ucap Arie.
“Perbaikan disertasi sesuai dengan ketentuan dan substansi yang nanti ditemtukam oleh promotor dan co-promotornya,” pungkasnya.
Diketahui, Bahlil sebelumnya meraih gelar doktor dalam program studi Kajian Strategik dan Global UI dengan predikat cumlaude dalam waktu 1 tahun 8 bulan.
Bahlil mengikuti program doktoral di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI. Adapun sidang terbuka promosi doktor Bahlil dilakukan pada Rabu (16/10/2024).
Kemudian, UI menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia. Keputusan ini diambil UI setelah rapat koordinasi 4 organ UI.
“Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan BL mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik,” demikian rilis yang dikirimkan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI KH Yahya Cholil Staquf diterima Rabu (13/11).
Keputusan ini diambil pada Rapat Koordinasi 4 (empat) Organ UI, yang merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen UI untuk terus meningkatkan tata kelola akademik yang lebih baik, transparan, dan berlandaskan keadilan. UI pun meminta maaf kepada masyarakat atas hal ini.
“Universitas Indonesia meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL, mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG),” penjelasan dalam rilis.
“UI mengakui bahwa permasalahan ini, antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri, dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika,” demikian rilis itu.
(ond/maa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu