Jakarta –
Perseteruan antara Real Madrid dan LaLiga terkait kepemimpinan wasit di Liga Spanyol belum usai. Terbaru, Presiden LaLiga Javier Tebas menuding bahwa Madrid telah menciptakan teori yang mengada-ada soal adanya konspirasi untuk menjatuhkan mereka.
Madrid mengirim surat terbuka kepada Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) pada awal bulan ini dengan menuduh adanya manipulasi dan pengaturan kompetisi menyusul keputusan wasit yang merugikan mereka saat kalah 0-1 dari Espanyol pada 1 Februari lalu.
Belakangan Madrid kembali merasa dirugikan wasit saat ditahan imbang Atletico Madrid dan Osasuna pada dua laga berikutnya, bahkan terang-terangan menyoroti kepemimpinan wasit lewat pernyataan di kanal resmi klub maupun saat berbicara dengan media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya mulai malu dengan apa yang saya alami sebagai fan Madrid. Merengek, mereka membangun narasi yang tidak benar. Bahwa ada konspirasi global, semua orang menentang Madrid,” ujar Tebas kepada Europa Press, dikutip ESPN.
“Mereka mencoba membawa keseluruhan Real Madrid masuk ke dalam teori konspirasi yang tidak ada. Jika mereka menang, itu karena mereka telah melawan kekuatan jahat, dan jika mereka kalah, itu karena konspirasi wasit. Itu sebuah penghinaan terhadap klub lainnya.”
Surat Madrid kepada RFEF dibalas LaLiga dengan melaporkan balik sang juara bertahan Liga Spanyol itu ke komite disiplin RFEF. Tebas mendukung langkah itu.
“Kami harus membela kompetisi dan juga klub-klub yang ada di dalamnya. Mengatakan hal tersebut (manipulasi) sangat merugikan kompetisi ini,” Tebas melanjutkan.
Saat menekuk Girona 2-0 pda Minggu (23/2) kemarin, sekelompok fan Madrid bahkan terdengar menyanyikan kalimat “Tebas berhentilah mencuri dari kami” di tengah pertandingan. Tebas pun membalas cibiran itu.
“Semua teriakan mereka sudah disiapkan. Kita semua tahu cara kerjanya. Memangnya kami mencuri apa dari mereka?” tegas Tebas.
(adp/pur)