Sport  

Ucapan Gasperini Bikin Lookman Sakit Hati


Bergamo

Perang terbuka terjadi antara pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini dan pemainnya Ademola Lookman. Lookman sakit hati dengan ucapan Gasperini.

Ucapan gasperini muncul setelah kekalahan Atalanta 1-3 dari Club Brugge di Leg Kedua Playoff Liga Champions 2024/2025, Rabu (19/2/2025) dini hari WIB. Lookman mencetak gol hiburan La Dea setlah tertinggal tiga gol duluan.

Atalanta sebenarnya bisa saja mencetak dua gol andaikan penalti Lookman pada menit ke-61 tidak gagal karena ditepis Simon Mignolet. Hal ini bikin Gasperini berang bukan main.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, jika dengan selisih satu gol, Atalanta punya potensi lolos lebih besar. Lookman bahkan bukan eksekutor utama penalti Atalanta karena masih ada Mateo Retegui dan Charles de Ketelaere.

Gasperini menyebut penalti Lookman adalah yang terburuk sepanjang kariernya sebagai pelatih. Sontak saja, ucapan Gasperini ini bikin penyerang Nigeria tersebut sakit hati.

Sebab, Gasperini sudah menodai kehormatan Lookman sebagai pesepakbola. Padahal Lookman mengaku Retegui lah yan memberikannya jatah penalti.

“Saya sedih sekali hari ini karena harus menulis pernyataan ini – Terutama karena apa yang telah kita capai bersama sebagai sebuah tim,” tulis Lookman di akun instagramnya,

“Diperlakukan seperti itu tidak hanya menyakitkan, tetapi juga terasa sangat tidak sopan, terutama karena kerja keras dan komitmen luar biasa yang selalu saya lakukan setiap hari untuk membantu membawa kesuksesan bagi klub ini dan para penggemar Bergamo yang luar biasa.”

“Sejujurnya, saya telah menghadapi banyak momen sulit selama berada di sini – sebagian besarnya tidak pernah saya bicarakan karena menurut saya tim harus selalu dilindungi dan harus didahulukan. Hal ini membuat apa yang terjadi tadi malam semakin menyakitkan.”

“Bersama para fans kami yang luar biasa, kami sebagai tim juga merasa sedih dengan hasil tadi malam. Selama pertandingan, pengambil penalti yang ditunjuk memerintahkan saya untuk mengambil penalti; dan untuk mendukung tim, saya mengambil tanggung jawab saat itu juga untuk melakukannya.”

“Hidup adalah tentang tantangan dan mengubah rasa sakit menjadi kekuatan, yang akan terus saya lakukan,” tegasnya.

(mrp/bay)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *