Jakarta –
Pelaksanaan retreat kepala daerah akan berlangsung pada 21 Februari mendatang. Rencananya ada sekitar 40 tokoh, mulai dari menteri hingga mantan Presiden RI akan menjadi pembicara dalam acara yang digelar di Magelang tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto usai pelaksanaan pemeriksaan kesehatan hari pertama. Bima Arya menjelaskan adanya retreat lantaran tak semua kepala daerah berasal dari latar belakang yang sama.
“Yang pertama adalah tugas pokok dari kepala daerah. Kepala daerah ini nggak semua latar belakangnya sama, nggak semua punya pemahaman politik pemerintahan. Ada yang latar belakangnya pengusaha, budayawan, kiai, selebriti. Ini wajib, dulu kami, kepala daerah juga begitu. Satu bulan di Lemhannas, dua minggu juga di Kemendagri lama,” kata Bima Arya di Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bima Arya menyebut retreat kepala daerah akan berlangsung selama 7 hari. Menurut dia, akan ada 40 lebih tokoh yang menjadi pembicara.
“Sekarang ini hanya 7 hari. Jadi yang pertama adalah tugas pokok harus paham. Nah yang kedua adalah pemahaman tentang asta cita, ini penting. Makan bergizi, ketahanan pangan, pendidikan kesehatan, ini penting. Makanya ada sekitar 40 lebih menteri yang akan berbicara di sana,” ucap Bima.
“Ada mantan presiden akan berbicara, nantilah (mantan presiden) kita lihat. Ya kita berharap, tentu yang memungkinkan berbicara, ya berbicara,” tambahnya.
Dia mengatakan pertemuan antara kepala daerah baik dilakukan untuk membangun kerja sama. Dalam retreat juga akan ada agenda terkait pembahasan anggaran.
“Kita berbicara tentang mengelola APBN, Rp 3.600 triliun dari pusat, di pusat semuanya. Kemudian ada Rp 1.300 APBD. Untuk mengawal itu perlu serius, teman-teman itu perlu mengawal uang rakyat tadi. Makanya kemudian nanti ada KPK, kepolisian, BPK, BPKP, untuk mengawal itu,” ujar Bima.
“Kemudian juga ada materi-materi tentang ketahanan nasional, wawasan kebangsaan. Teman-teman kepala daerah hari itu harus menjadi garda terdepan, sebagai pemersatu, sebagai tokoh-tokoh nasionalis,” imbuhnya.
(dwr/fas)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu