Jakarta –
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta mengungkap kendala selama proses pencarian kapten kapal KM Tenggiri berinisial M yang masih hilang. Tim SAR mengatakan kondisi kapal tak utuh lagi membuat proses pencarian korban terkendala.
“Hal ini menjadi kendala untuk pencarian korban dan kondisi kapal sudah tidak utuh lagi untuk bagian depan kapal, yang diketahui merupakan pintu masuk korban ke dalam kapal,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari saat dihubungi, Rabu (12/2/2025).
M diduga terbakar bersama kapal. Sebab, saksi melihat M masuk ke dalam kapal sebelum insiden itu terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saksi melihat korban masuk ke dalam kapal sebelum kapal terbakar, sehingga diduga korban terbakar bersama kapal cukup besar,” ujarnya.
Sejauh ini, kapal berhasil diangkat ke permukaan. Polisi, kata dia, tengah mengecek kepastian tersebut dengan cara memeriksa kapal.
“Tadi malam kapal diangkat ke permukaan air untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berwenang serta memastikan apakah ada tanda-tanda bahwa korban terbakar bersama kapal tersebut,” jelasnya.
Desi menuturkan saat ini proses pencarian memasuki hari keempat. Sesuai ketentuan, proses pencarian akan berlangsung selama 7 hari sejak dimulai.
“Kami terima info kejadian itu besoknya (setelah kebakaran). Jadi pencarian hari ini yang ke 4. Sesuai SOP maksimum 7 hari,” ujarnya.
“Hari ini untuk pencarian belum menemukan hasil, namun untuk dugaan korban terbakar di dalam kapal merupakan kewenangan pihak kepolisian (Inafis) Polda Metro Jaya yang memeriksa,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Polri masih memfokuskan pencarian kapten kapal KM Tenggiri berinisial M yang dilaporkan hilang saat insiden kapal terbakar di Dermaga 20 Marina Ancol, Jakarta Utara. Pencarian dilakukan bersama tim dari Basarnas.
“Saat ini proses pencarian tentu diprioritaskan juga untuk misi kemanusiaan mencari korban tersebut, dan terus kemudian dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Polres Kepulauan Seribu, dan Ditpolair Polda Metro Jaya, serta tentunya dengan rekan-rekan dari Basarnas,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (12/2/2025).
Sedangkan mengenai evakuasi bangkai kapal telah dilakukan oleh penyelam profesional. Bangkai kapal tersebut, kata Truno, ditemukan di kedalaman 2,5 meter.
Trunoyudo menuturkan kebakaran kapal ini menyebabkan delapan orang menjadi korban. Enam di antaranya luka bakar, satu meninggal dunia, dan satu korban lainnya masih dicari.
“Nanti Polda Metro Jaya juga akan memberikan update terkait hasil daripada penyelidikan kasus atau peristiwa tersebut,” jelasnya.
Di sisi lain, eks Kabid Humas Polda Metro Jaya memastikan pihaknya masih terus menyelidiki peristiwa ini. Kebakaran diduga dipicu anak buah kapal (ABK) yang merokok saat pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Insiden ledakan dua unit Kapal KM Tenggiri terjadi di Dermaga Ancol pada Sabtu, 8 Februari 2025 sekira pukul 22.00 WIB. Api baru padam pada pukul 05.28 WIB, Minggu (9/2/2025).
(taa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu