Jakarta –
Perang antara Hamas dan militer Israel di jalur Gaza, Palestina, telah mengendur seiring kesepakatan gencatan senjata. Namun, dalam dua tahun terakhir tercatat hampir 50 ribu orang tewas di wilayah Palestina akibat serangan Israel.
Dilansir AFP, Minggu (9/2/2025), invasi Israel di wilayah Palestina terjadi sejak Oktober 2023. Selama rentang waktu tersebut hingga Februari 2025, Kementerian Kesehatan Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan pada Sabtu (8/2) bahwa ada 48.181 orang telah tewas di wilayah Palestina.
Jumlah korban tewas yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Gaza diprediksi terus meningkat setiap harinya. Pasalnya, saat ini makin banyak jenazah yang ditemukan di bawah reruntuhan atau orang meninggal karena luka yang diderita pada awal perang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Selama 48 jam terakhir, 26 kematian telah dicatat dan lebih dari 570 kematian sebelumnya telah dikonfirmasi,” kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Total 111.638 orang terluka selama perang yang dimulai pada Oktober 2023. Israel telah berulang kali meragukan angka-angka yang dikeluarkan kementerian tersebut. Di satu sisi, PBB meyakini data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza valid dan bisa diandalkan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada awal Januari tahun ini di jurnal medis Inggris, The Lancet, memperkirakan jumlah korban tewas di Gaza akibat permusuhan selama sembilan bulan pertama tahun ini adalah sekitar 40 persen lebih tinggi dibandingkan angka yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
Saat ini gencatan senjata di Gaza telah tercapai sejak 19 Januari 2025. Israel dan Hamas sepakat bertukar tawanan yang sempat ditahan selama perang berlangsung.
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu