79,3% Responden Puas 100 Hari Kinerja Prabowo


Jakarta

Indikator Politik Indonesia mengeluarkan survei terkait kepuasan publik atas 100 hari kinerja Presiden Prabowo Subianto. Hasilnya, 79,3 persen responden puas dengan kinerja Prabowo selama lebih dari 3 bulan menjadi Presiden Indonesia.

Survei digelar pada 16 hingga 21 Januari dengan melibatkan 1.220 orang responden yang dipilih dengan simple random sampling dari seluruh provinsi di Indonesia. Metode wawancara survei dilakukan dengan tatap muka.

Survei tercatat memiliki margin of error +/- 2,9%. Adapun tingkat kepercayaan survei sebesar 95%.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para responden ditanyakan pertanyaan ‘secara umum, apakah sejauh ini ibu/bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali kerja Presiden Prabowo Subianto?’. Hasilnya, 79,3 persen responden merasa puas.

Berikut ini rincian hasilnya:

Sangat Puas 13,5%
Cukup Puas 65,8%
Kurang Puas 16,3%
Tidak Puas Sama Sekali 0,6%
TT/TJ 3,8%

“Ini pengukurannya sudah kita ulang berkali-kali, pakai pengukuran atau wording atau pertanyaan standar sejak awal reformasi sampai sekarang. Jadi ini pertanyaan yang biasa dipakai lembaga-lembaga internasional untuk mengukur kinerja approval rating. Kalau kita tanya dengan pengukuran yang sama tetapi dengan objek berbeda karena kita punya Presiden baru sejak November 2024, itu approval Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan puas 13,5%, yang menyatakan cukup puas 65,8%. Jadi total ada 79,3%,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, saat memaparkan survei, Senin (27/1/2025).

Burhanuddin menyebut ada juga responden yang tidak puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto. Totalnya, kata dia, 16,9 persen.

“Kami juga temukan mereka yang tidak puas atas kinerja Presiden Prabowo sebagai Presiden pada waktu 100 hari Pemerintahan. Jadi kita menghitung 100 hari per 20 November 2024 jadi besok adalah tepat 100 hari survei dilakukan kurang lebih beberapa hari sebelum 100 hari. Hasilnya ada 16,9% warga negara Indonesia yang terpilih dalam survei kami yang kurang puas atau tidak puas sama sekali,” ucapnya.

Dia menilai angka tersebut sebagai modal politik besar untuk Prabowo Subianto. Menurutnya, angka itu juga lebih baik daripada awal Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.

“Jadi ini modal politik besar buat Presiden Prabowo Subianto, mengindikasikan bulan madu politik dengan publik belum berakhir. Ini agak berbeda dengan misal kalau kita bandingkan dengan masa Pemerintahan Jokowi ya awal periode pertama yaitu Oktober 2014 Januari 2015, waktu itu kita lakukan survei, Januari 2015, 100 hari setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden periode pertama, approval rating terdampak oleh kebijakan yang tidak populer yaitu menaikkan harga bibit,” tutur dia.

(maa/dhn)


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *