Rusia menanggapi santai ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal penerapan sanksi baru terkait perang Ukraina. Presiden Vladimir Putin siap untuk berdialog dengan Trump membahas Kyiv.
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyebut ancaman seperti itu dari Trump sebagai hal yang biasa. Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan sanksi-sanksi baru dan tarif terhadap ekspor Rusia jika perang di Ukraina tidak diakhiri dalam waktu dekat.
Sementara itu, Kremlin menyebut Moskow menunggu “sinyal” dari Washington soal dialog kedua kepala negara tersebut. Baik Trump maupun Putin sama-sama mengatakan bahwa mereka siap bertemu untuk melakukan pembicaraan mengenai Ukraina.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (24/1/2025):
– Trump Berharap Hindari Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya berharap untuk menghindari serangan militer terhadap program nuklir Iran, sebuah opsi yang telah sejak lama dipertimbangkan oleh Israel, sekutu dekat Washington yang berselisih dengan Teheran.
Saat ditanya apakah dirinya mendukung tindakan militer terhadap fasilitas nuklir Iran, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (24/12025), Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya akan berbicara dengan “orang-orang tingkat tinggi” yang tidak disebut namanya mengenai masalah ini.
“Hal ini dapat diselesaikan tanpa perlu mengkhawatirkannya,” ucap Trump merujuk pada masalah nuklir Iran.
– Trump Ancam Tambah Sanksi Terkait Perang Ukraina, Rusia Bilang Begini
Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerapkan sanksi baru ditanggapi santai oleh Rusia. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyebut ancaman seperti itu dari Trump sebagai hal yang biasa.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir kantor berita TASS, Jumat (24/1/2025), setelah Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan sanksi-sanksi baru dan tarif terhadap ekspor Rusia jika perang di Ukraina tidak diakhiri dalam waktu dekat.
“Kami tidak melihat adanya unsur baru di sini. Anda mengetahui bahwa Trump, pada masa jabatan pertamanya, adalah Presiden AS yang terlalu sering menggunakan metode sanksi,” ujar Peskov.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu