Jakarta –
Pengurus Pusat Persatuan Soft Tennis Indonesia (PP Pesti) tidak mau main-main di Kejuaraan ASEAN bulan depan. Mereka menggelar latihan bareng tim Korea Selatan.
Kejuaraan Soft Tennis ASEAN tersebut akan digelar di Manila, Filipina awal Februari. Ini jadi kesempatan untuk Pesti mengawali tahun dengan gelar juara.
Oleh karenanya persiapan matang sudah dilakukan sejak awal, termasuk beberapa pekan jelang ajang itu digelar. Pengurus pusat Pesti menggelar Training Camp and Technical Education for Coach Soft Tennis 2025 selama 10 hari, mulai 2 Januari hingga 1 Februari 2025 di Hotel Borobudur Jakarta.
Ketua Umum Pesti Awal Chairuddin mengungkapkan bahwa gelaran ini merupakan salah satu program PP Pesti untuk meningkatkan pengetahuan serta teknik (skill) pelatih dan atlet Indonesia bersama Tim Soft Tennis Korea iM Bank.
“Yang pertama saya merasa senang Coaching Clinic ini terlaksana bersama Tim Korea iM bank, dan ini merupakan salah satu program PP Pesti di tahun 2025 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelatih dan pemain Soft Tennis Indonesia. Edukasi ini Sangat penting, agar pemain dan pelatih bisa mengambil ilmu dan pengetahuan terkini soal cabang olahraga Soft Tennis,” papar Awal Chairuddin yang selaligus memperkenalkan Khrisna Bayu dari NOC dan Herman Sukmadipura selaku ketua pelaksana Coaching Clinic,’ papar Awal dalam rilis kepada detikSport.
“Sekali lagi saya sangat mengapresiasi kedatangan tim Korea untuk berbagi ilmu tentang Olahraga Soft Tennis. Dan Kami terus berupaya agar olahraga ini terus semakin populer di masyarakar, salah satunya dengan gelaran Coaching Clinic, semoga Soft Tennis semakin melambung dan dibicarakan banyak media dunia,” lanjut Awal.
Acara ini diikuti peserta dari 10 Pengurus Provinsi (Pengprov) yaitu dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumater Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Batam, Nusa Tenggara Barat dan Riau.
“Ini adalah pendidikan yang mahal, tetapi Pesti berdasarkan arahan ketua umum mampu memfasilitasi dengan mendatangkan tim Korea. Ini adalah momen sangat baik,” kata Herman Sukmadipura selaku Ketua Pelaksana Coaching Clinic yang juga Ketua Pengprov DKI Jakarta.
Materi Coaching Clinic yang dipaparkan oleh Jeon Ji-heon (Pelatih), Cho Kyung-soo (Director Soft Tennis Korea iM Bank), dan 5 pemain timnas Korsel, berisikan pengenalan soft tennis, di antaranya bagaimana cara memegang raket, smash, memblokir bola, mekanisme ayunan, cara pukulan forehand, backhand, service dan pengembalian.
PP Pesti gelar coaching clinic dan training camp bareng Tim Korea Selatan selama 10 hari. (Foto: dok.PP PESTI)
|
Cho kembali ke Indonesia setelah terakhir bertanding bareng Timnas Korsel 32 tahun lalu. Dia merasa bangga sekaligus senang bisa berbagi ilmu.
“Untuk pelatihan Junior, kami ajarkan bagaimana memegang raket, memukul bola, kontrol bola, relli, lalu ayunan forehand dan backhand,” terang Cho yang akan jadi mentor selama empat hari.
Krishna Bayu selaku Komite Eksekutif KOI mengapresiasi kegiatan Coaching Clinic Soft Tennis untuk menambah SDM semakin berkualitas.
“Dan tentunya KOI sangat mendukung langkah-langkah strategis untuk meningkatkan prestasi Soft Tennis di Multi Event ke depannya. Saya berharap selaku juga mantan atlet, dalam pelatihan ini ayo pasang telinga, fokus apa yang diajarkan, kurangi berbicara dan siapkan buku untuk mengingat materi,” papar eks atlet judo itu.
(mrp/raw)