Jakarta –
Pemerintah mengkaji kemungkinan kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) sebelum masa cuti bersama dan libur Lebaran 2025. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi NasDem Irma Suryani mendukung wacana itu.
“Mengingat cuti panjang tapi pekerjaan tetap harus selesai atau jalan. Saya kira WFA adalah solusi,” kata Irma kepada wartawan, Kamis (23/1/2025).
Namun, Irma mengingatkan ada beberapa pegawai dengan profesi tertentu yang tak bisa menerapkan WFA. Dia mengusulkan ada ada insentif tambahan bagi pegawai dengan kriteria tersebut.
“Meskipun ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memang tetap tidak bisa dijalankan dengan WFA. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan dengan WFA harus ada insentif untuk mereka sebagai reward,” ujar Ketua DPP NasDem ini.
Sebelumnya, Menko PMK Pratikno melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu mengenai pertimbangan penerapan kebijakan WFA selama periode 24-28 Maret 2025.
Dalam keterangan tertulis dari Kemenko PMK, Senin (20/1), rencana WFA selama 24-28 Maret 2025 itu diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik. Dalam pertemuan itu, Menko Pratikno juga menginstruksikan Kementerian Perhubungan untuk berkoordinasi dengan pihak swasta dan kementerian/lembaga (KL) dalam menyelenggarakan program mudik gratis.
“Mengenai work from anywhere itu, ada beberapa pihak yang harus kita ajak duduk bersama,” kata Pratikno di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).
Pratikno mengatakan WFA untuk ASN akan dibahas bersama Kementerian PAN-RB. Adapun rencana WFA untuk pekerja swasta perlu dibahas bersama Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perindustrian.
“Satu, kalau itu terkait dengan ASN, lead-nya ada di KemenPAN-RB. Tetapi kalau nanti itu terkait dengan swasta, adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perindustrian,” katanya.
(taa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu