Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Laksamana Linda Fagan sebagai kepala Penjaga Pantai AS, dengan alasan “kurangnya kepemimpinan”. Fagan merupakan wanita pertama yang memimpin salah satu dari enam angkatan bersenjata dalam militer AS tersebut.
Pemecatan Fagan, seperti dilansir AFP, Rabu (22/1/2025), diumumkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), Benjamine Huffman, dalam pernyataan pada Selasa (21/1) waktu setempat.
“Dia (Fagan-red) telah menjalani karier yang panjang dan cemerlang, dan saya berterima kasih atas pengabdiannya,” ucap Huffman dalam pesan kepada Penjaga Pantai AS.
Namun seorang pejabat senior DHS, yang mengawasi dinas tersebut, memberikan pernyataan yang jauh lebih kritis dengan menyebut Fagan diberhentikan “karena kurangnya kepemimpinan, kegagalan operasional, dan ketidakmampuan dalam mencapai target strategis Penjaga Pantai AS”.
Fagan, menurut pejabat senior DHS yang enggan disebut namanya tersebut, telah gagal dalam mengatasi ancaman keamanan perbatasan, salah mengelola akuisisi, termasuk helikopter-helikopter, dan memberikan “fokus berlebihan” pada program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Disebutkan juga oleh pejabat senior DHS tersebut bahwa terdapat “erosi kepercayaan” pada Penjaga Pantai AS karena cara mereka menangani penyelidikan tuduhan pelecehan seksual.
“Kegagalan untuk mengatasi permasalahan sistemis yang terungkap dalam penyelidikan ini telah menggarisbawahi budaya kepemimpinan yang tidak bersedia menjamin akuntabilitas dan transparansi,” imbuh pejabat senior DHS tersebut.
Fagan telah menjabat sebagai Komandan Penjaga Pantai AS sejak tahun 2022, dan sebelumnya memegang berbagai jabatan termasuk Wakil Komandan Penjaga Pantai AS.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.