Jakarta –
Menko PMK Pratikno sudah bertemu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dan pegawai ASN Dikti usai heboh aksi demo. Pratikno menyebut kedua pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan secara damai.
“Saya sudah bertemu dengan Pak Mendiktisaintek dan beliau menyampaikan menjelaskan tentang sebagaimana juga beliau sudah sampaikan ke media, kemudian juga saya sudah bertemu dengan teman-teman perwakilan pegawai. Jadi intinya kedua belah pihak sudah bertemu, kemudian bersepakat untuk tidak memperpanjang permasalahan ini bersepakat untuk menjalin komunikasi. Jadi ini dianggap sudah,” kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Pratikno mengatakan persoalan itu kini sudah selesai dan tidak ada lagi masalah. Terkait hal yang dipersoalkan, kata Pratikno, akan didiskusikan lebih lanjut di kementerian.
“Ya tidak melanjutkan, nanti masalah mekanisme organisasi ya biasa kan di dalam organisasi ada mekanisme promosi dipromosi dibicarakan dikomunikasikan itu aja,” ujarnya.
Sebelumnya, heboh ratusan ASN dari Ditjen Dikti Kemdiktisaintek menggelar demo buntut pemecatan pegawai bernama Neni Herlina yang diduga dilakukan secara mendadak. Neni mengaku pemecatannya hanya dilakukan secara verbal.
“Saya disuruh ke Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) pokoknya begitu,” ujar Neni saat ditemui dalam aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, dikutip Antara, Senin (20/1).
Malam harinya, menteri Satryo memanggil 2 pegawai yang melakukan aksi demo di kantornya. Satryo membantah pemecatan dan memberikan penjelasan lengkap kepada pegawainya itu.
“Informasi terkait dengan tadi pagi ada aksi di kementerian dengan tuntutan adanya perlakuan yang tidak pada tempatnya terhadap karyawan, untuk itu malam tadi pukul 20.00 WIB, saya mengundang dua tokoh aksi tersebut, yaitu Saudari Neni dan Saudara Suwitno. Kami undang ke kediaman kami, kita berbicara berdiskusi dengan jajaran kami dari Kemendiktisaintek,” kata Satryo di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (20/1).
Satryo menjelaskan pada intinya Kemendiktisaintek sedang mengadakan restrukturisasi termasuk penetapan personel staf dan karyawan. Ia mengungkap ada pergeseran posisi dari karyawan dan staf karena adanya perubahan dari Kemendikbutristek menjadi Kemendiktisaintek pada pemerintahan lalu lalu.
Usai dijelaskan, Satryo mengatakan pegawainya paham dengan kebijakan kementerian. Ia menyebut pegawainya itu lantas meminta maaf telah salah paham.
“Panjang lebar kami diskusi dengan mereka, akhirnya mereka paham dengan kebijakan kami dan tidak selamanya penempatan orang itu persis seperti yang diharapkan. Mereka mengatakan minta maaf karena salah paham tadi pagi, sehingga terkesan dipecat padahal ada mutasi dan rotasi tetap di Kemendiktisaintek,” ujarnya.
“Kita menghargai keterbukaan mereka kenapa bisa ada kejadian tadi pagi, marilah kita sama-sama membuat kementerian ini kementerian yang dapat dipercaya masyarakat,” lanjutnya.
(eva/fas)