Jakarta –
Badan pertahanan sipil Gaza menyebut serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan menewaskan delapan orang, termasuk dua anak-anak. Namun militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan militan Hamas.
Dilansir AFP, Minggu (12/1/2025), juru bicara lembaga tersebut, Mahmud Bassal, mengonfirmasi delapan orang, termasuk dua anak-anak dan dua wanita, tewas akibat penembakan Israel di sekolah Halwa di kota Jabalia, Gaza utara.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengakui pihaknya melakukan serangan terhadap fasilitas tersebut.
“Angkatan udara melakukan serangan tepat terhadap teroris di pusat komando dan kendali yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah Halwa di Jabaliya,” kata militer Israel.
“Sekolah tersebut telah digunakan oleh teroris Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan serangan,” tambahnya.
Serangan ini yang terbaru dari serangkaian serangan Israel terhadap gedung sekolah yang menampung pengungsi di Gaza, tempat pertempuran telah berkecamuk selama lebih dari 14 bulan.
Serangan terhadap sekolah Al-Jawni yang dikelola PBB di Gaza tengah pada 11 September menuai kecaman internasional setelah badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan enam stafnya termasuk di antara 18 orang yang dilaporkan tewas.
Militer Israel menuduh Hamas bersembunyi di gedung sekolah tempat ribuan warga Gaza mencari perlindungan, tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina.
Setidaknya 46.537 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam kampanye militer Israel di Gaza sejak perang dimulai. PBB telah mengakui angka-angka ini dapat diandalkan.
Serangan pada 7 Oktober 2023 yang memicu serangan tersebut mengakibatkan kematian 1.208 orang di pihak Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk sandera yang terbunuh.
(fas/fas)