Jakarta –
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menilai kecelakaan bus pariwisata di Kota Batu adalah kegagalan sistemik. Dia menyoroti soal penerapan aturan transportasi di Indonesia.
“Yang lebih ironis adalah kejadian seperti ini terus berulang. Tentu saja tidak bisa lagi disebut ‘accidental’ karena kejadian ini terus berulang. Berbagai kecelakaan lalu lintas seperti bus pariwisata di batu bagi lebih sebagai kegagalan sistemik akibat tidak berfungsinya elemen dasar dalam kebijakan transportasi,” ucap Huda, Kamis (9/1/2025).
Menurut politikus PKB itu, pemerintah gagal mengawasi standar keselamatan yang ada. Menurutnya, pengawasan dan standar keamanan bus pariwisata sering diabaikan.
“Kecelakaan ini menunjukkan kegagalan pengawasan pemerintah terhadap operator bus pariwisata. Kurangnya pengawasan dan standar keselamatan yang sering diabaikan. Aturan perundangan yang telah tersedia yang seharusnya bisa menjadi rujukan pengawasan, pengendalian dan penghukuman menjadi tidak berguna karena lemahnya enforcement dari Kementerian dan Lembaga terkait,” Ujarnya.
Pemerintah perlu mendorong pembaruan regulasi untuk mempertegas aturan. Selain itu, sanksi tegas harus segera diterapkan kepada operator bus yang melanggar.
“Jika diperlukan kami mendorong pembaruan regulasi di K/L terkait, untuk lebih mempertegas aturan, pemberian sanksi yang lebih tegas kepada operator bus maupun kepada pejabat yang bertanggung jawab atas pengawasan dan penindakan di K/L terkait,” katanya.
Diketahui, bus pariwisata Sakhindra Trans yang membawa rombongan siswa SMK TI Bali Global menewaskan 4 korban dan 10 korban luka. Hasil penyelidikan polisi, bus itu diduga hilang kendali sejauh 2,3 kilometer lalu menabrak 12 kendaraan.
Dilansir detikJatim, Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin menyebut bus itu hilang kendali sejauh 2,3 kilometer dari titik awal Jalan Imam Bonjol hingga titik akhir di Jalan Pattimura. Polisi menduga bus hilang kendali akibat rem tidak berfungsi.
Komarudin menyebut ada 6 sepeda motor dan 6 mobil yang terlibat dalam kecelakaan maut bus tersebut. Menurutnya, ada 7 titik tabrakan di sepanjang 2,3 kilometer TKP bus hilang kendali tersebut. Dari 7 titik tabrakan itu, ada 14 korban meliputi 4 korban meninggal, 2 luka berat dan sisanya mengalami luka sedang dan ringan.
“Ada 7 titik tabrakan dari titik awal sampai titik akhir di Jalan Pattimura. Pada titik pertama mengakibatkan 2 pengendara motor meninggal, kemudian di titik kedua satu korban meninggal. Kemudian di titik ketujuh 1 kendaraan roda empat sampai terseret sejauh 450 meter menyebabkan pengendara meninggal,” kata Komarudin di Batu Police Station Jalan Imam Bonjol, Kota Batu, Kamis (9/1).
(aik/aud)