5 Momen dan Poin-poin Pidato Megawati di HUT PDIP


Jakarta

PDIP kini tengah menginjakkan umur yang ke-25 tahun. Dalam perayaannya, hari spesial itu diwarnai pidato politik dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Perayaan HUT PDIP ke-25 ini digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Megawati dalam pidato politiknya menyinggung beberapa hal.

Dari mulai pemulihan nama Bung Karno hingga hubungannya dengan Presiden Prabowo Subianto. Tak lewat juga Mega mengomentari kasus yang melibatkan Sekjen Hasto Kristiyanto.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perayaan ini dihadiri petinggi-petinggi PDIP. Dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo, Bendum DPP PDIP Olly Dondokambey, hingga Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Megawati dalam perayaan HUT ini terlihat mengenakan pakaian garis-garis berwarna merah dan hitam. Saat tumpengan, Megawati pun memberikan pertama kali ke Sidarto Danusubroto, yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Joko Widodo.

Berikut lima momen dan pernyataan di HUT PDIP ke-25:


1. Digandeng Puan




Puan gandeng Megawati
Foto: Puan gandeng Megawati (YouTube PDIP)


PDIP menggelar acara hari ulang tahun ke-52 pada hari ini. Dalam acara tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bergandengan tangan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Momen tersebut terjadi ketika Megawati memasuki lokasi acara, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung. Megawati, yang mengenakan baju merah, memasuki lokasi acara didampingi oleh Puan Maharani, yang mengenakan baju serbahitam.

Puan Maharani bergandengan tangan dengan Megawati saat memasuki lokasi acara. Di belakang keduanya, ada Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Bendum DPP PDIP Olly Dondokambey, hingga Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Setiba di dalam, Megawati langsung duduk di kursi yang telah disediakan. Prananda duduk mendampingi di sisi kanan Megawati sedangkan Puan di sisi kiri.

Setelahnya, Megawati langsung memberikan pidato politik.

2. Mega Terima Kasih ke Prabowo




Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri memberikan pidatonya pada perayaan HUT PDI P ke 52 yang berlangsung di sekolah Partai PDI P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Dalam pidatonya yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam, Megawati membahas banyak hal terkait PDI P.
Foto: Grandyos Zafna


Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto di acara HUT PDIP ke-52. Dia berterima kasih Prabowo merespons surat pimpinan MPR RI terkait pemulihan nama baik Presiden RI pertama Sukarno.

Megawati awalnya berterima kasih kepada seluruh Rakyat Indonesia karena telah meluruskan sejarah Bung Karno. Hal ini terkait dicabutnya TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 berkaitan dengan tuduhan pengkhianatan terhadap Sukarno.

“Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun kalian berada atas pelurusan sejarah Bung Karno tersebut,” kata Megawati saat berpidato di HUT PDIP ke-52, di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).

Kemudian, Megawati juga menyampaikan terima kasih kepada Prabowo. Dia menyebut Prabowo lah yang merespons surat pimpinan MPR RI tersebut.

“Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons surat pimpinan MPR RI terkait tindaklanjut pemulihan nama baik dan hak-hak Bung Karno sebagai Presiden Republik Indonesia pertama,” ucap dia.

Kemudian, Megawati memuji Sukarno yang tahan banting. Pasalnya, dia sendiri mengaku bingung dengan apa yang sebetulnya terjadi kepada Sukarno.

“Kalau dipikir Bung Karno tahan banting ya, lah iya lah, waktu beliau itu, kami keluarga itu bingung, kami mesti cerita, karena apa? Ketika saya ke Seteng untuk menanyakan ‘bapak saya diapakan toh?’,” ujarnya.

3. Canda Mega soal Ada yang Kepengin Ketum PDIP




Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri memberikan pidatonya pada perayaan HUT PDI P ke 52 yang berlangsung di sekolah Partai PDI P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Dalam pidatonya yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam, Megawati membahas banyak hal terkait PDI P.
Foto: Grandyos Zafna


Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkit ada yang ingin menjadi Ketum PDIP menggantikannya. Megawati pun berkelar sambil bertanya ke anak buahnya mau atau tidak dengan orang tersebut.

Megawati awalnya bercerita soal ada orang pemerintah yang datang menemuinya secara diam-diam.

Megawati mengaku bingung kenapa orang tersebut datang ke dirinya untuk urusan hukum dan pertanian secara diam-diam. Dia mengatakan orang tersebut datang diam-diam karena Megawati tak bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Loh apa urusannya aku mesti masuk ke KIM atau saya nggak masuk ke KIM? Gile,” ucap Megawati sambil meminta anak buahnya tepuk tangan.

“Ayo tepuk tangan yang hebat ngono loh. Ngene wae ya wes melehek,” sambung Megawati.

Megawati lalu mengungkit kader PDIP meminta dirinya menjadi Ketum lagi. Sambil bercanda, Megawati mengaku tak mau jika kadernya tak semangat.

“Katanya minta saya ketum lagi, ketum lagi, tapi anak buah ku nek ngene kabeh, moh!” ucap Megawati.

Dia terus berkelakar soal ada pihak ingin menjadi Ketum PDIP. Sambil tertawa, Megawati bertanya apakah anggota PDIP yang hadir di acara itu ingin orang tersebut menjadi Ketum.

“Wah terus ada yang kepengin? Waha gile, mau nggak sama yang kepengin itu?” tanya Megawati sambil tertawa.

4. Mega: KPK yang Diubrek-ubrek Hasto Wae




Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (dok. YouTube PDIP)
Foto: Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (dok. YouTube PDIP)


Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyentil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati menyebutkan KPK hanya menyasar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, padahal ada banyak kasus lain.

“Oh, iya, KPK, aku baru berpikir opo kui yoh. Lah KPK mosok nggak ada kerjaan lain, yang dituding, yang diubrek-ubrek hanya Pak Hasto iku wae,” kata Megawati saat pidato di HUT PDIP ke-52 di Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

Megawati mengatakan banyak kasus lain yang tersangkanya juga sudah ditetapkan. Dia menuding KPK diam saja terkait kasus lainnya tersebut.

“Karena sebenarnya banyak yang malah sudah tersangka, tapi meneng wae,” ucapnya.

Lebih lanjut, Megawati juga mengaku tidak melihat adanya perkembangan kasus Hasto Kristiyanto seperti yang diberitakan media-media. Dia juga bicara terkait kader PDIP yang kini ketakutan.

“Aku kalau udah tiap hari buka koran mungkin ada tambahan, nggak ada. Tadi aja sebelum ke sini yoh ngono, eh kali kali sopo ngono yang rentep rentep iku loh, kan akeh. Ntar kalau saya ngomong ntar saya ini, tidak apa ya, tidak sopan. Masak kalian gitu saja takut, sebenernya takut itu opo toh? Kan saya sudah ngomong itu ilusi,” ujarnya.

5. Mega Bantah Musuhan dengan Prabowo




Megawati Soekarnoputri (dok. YouTube PDIP)
Foto: Megawati Soekarnoputri (dok. YouTube PDIP)


Megawati Soekarnoputri juga mengungkap tidak sedikit pihak yang beranggapan hubungannya dengan Presiden Prabowo Subianto sedang tidak baik-baik saja. Megawati menepis itu.

“Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia itu wah kayaknya musuhan atau apa, nggak, nggak,” kata Megawati saat menyampaikan pidato politiknya di HUT PDIP yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

Pernyataan Megawati itu pun langsung disambut tepuk tangan kader PDIP. Megawati mengaku sempat berbincang dengan Prabowo mengadukan soal anak buahnya.

“Lah, tapi saya bilang, ‘Mas, kita kan boleh dong, saya ketua umum, kamu ketua umum, kalau kamu dibegitukan, melihat anak buah kamu dibegitukan, apa rasanya sebagai ketua umum, pasti perasaan kita sama,” kata Megawati disambut tepuk tangan hadirin.

Megawati juga mengungkit Prabowo sangat senang dengan nasi goreng buatannya. Bahkan, katanya, Prabowo sempat memintanya memasak nasi goreng lagi.

“Bukan sombong, padahal dia senang saya masakin nasi goreng,” kata Megawati.


Halaman 2 dari 6

(azh/azh)


Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *