Jakarta –
Pemecatan Shin Tae-yong masih disoroti media-media Korea Selatan. Pelatih 51 tahun itu dinilai seperti dipukul dari belakang.
Shin Tae-yong resmi dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia per 6 Januari lalu. Setelah lima tahun bertugas, STY diputus kontraknya.
Dalam penjelasannya, PSSI menilai faktor strategi, komunikasi, dan implementasi pada perkembangan timnas menjadi alasannya. STY akhirnya dipecat karena dianggap kurang bisa memaksimalkan tiga poin di atas.
Keputusan itu kemudian disoroti media Korea, Newsian.kr menyebut STY bak ditusuk dari belakang atas pemecatannya.
Salah satu alasannya adalah Shin Tae-yong bisa membawa Indonesia tampil apik sepanjang 2024. Salah satunya menyingkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23 awal tahun lalu.
“Lantas apa yang harus dilakukan pelatih Shin Tae-yong, yang mendapat pukulan keras di bagian belakang kepala, untuk membalas dendam kepada Indonesia?” tulis Newsian.
Newsian juga menilai STY bisa ‘membalas’ perlakuan Indonesia yang memecatnya. Salah satunya dengan melatih tim lawan dan menjegal langkah Indonesia ke Piala Dunia 2026.
“Cara yang paling pasti adalah dengan memimpin tim nasional sepakbola Korea (atau negara ketiga) dan meraih kemenangan gemilang melawan tim nasional sepakbola Indonesia di saat kritis,” tulus Newsian.
Sebelum dipecat, STY memang masih membawa Indonesia berpeluang ke Piala Dunia 2026. Tim Garuda bisa menjejak babak ketiga, menjadi sejarah bagi Indonesia.
Dari enam laga yang sudah dimainkan, Indonesia sudah menang sekali, imbang 3 kali, dan 2 kali kalah. Indonesia sementara berada di peringkat 3 di bawah Arab Saudi dan Australia.
Babak keempat bisa didapat andai Indonesia finis di peringkat 3 atau 4. Selanjutnya, Jay Idzes akan melawan Australia dan Bahrain, Maret mendatang.
Di laga melawan Australia dan Bahrain, Indonesia sudah akan dipimpin Patrick Kluivert. Pelatih Belanda itu dikontrak 2 tahun menukangi Tim Merah Putih.
(yna/aff)