Peringati Hari Braille Sedunia, Mensos Jalan Sehat di CFD Jakarta

Menteri Sosial (Mensos) RI, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan jalan sehat di car free day (CFD) bersama komunitas Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Braille Sedunia.

Pantauan di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2025) Gus Ipul tampak menyapa komunitas hingga masyarakat yang ada di lokasi. Ia bersama teman tunanetra melakukan jalan sehat di area Car Free Day (CFD).

Acara ini dihadiri oleh Presiden Rumah Aspirasi Tunanetra, Arief Pribadi. Tampak Gus Ipul menyapa masyarakat di CFD sambil berbincang dengan komunitas tunanetra.

Gus Ipul mengatakan Pemprov DKI juga akan menyerahkan Perda tentang hak-hak disabiltas. Termasuk di dalamnya, terkait penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-haknya.

“Menghormati para penyandang disabiltas sebagaimana kita menghormati orang lain. Jadi sama dengan kita, sama dengan kita, kita harus menghormati orang lain atau siapapun itu,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan kaum disabilitas juga membutuhkan perlindungan hingga jaminan sosial. Ia mengatakan pemerintah pusat mesti memenuhi hak kaum disabilitas.

“Maka ada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, payung hukum bagi kita semua untuk memberikan perlindungan bagi kaum disabilitas. Banyak kaum disabilitas yang berprestasi,” kata Gus Ipul.

“Pemerintah maupun masyarakat luas bisa memberikan konsesi potongan-potongan harga misalnya salah satu contohnya, secara khusus kepada para teman-teman penyandang disabiltas,” sambungnya.

Adapun Kemensos RI diketahui juga memproduksi Buku Braille untuk memperluas akses literasi. Dikutip dari media sosial Kemensos RI, setidaknya sudah ada 60.000 buku Braille yang diproduksi oleh pihaknya sepanjang 2024.

Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari 2025 untuk menghormati kelahiran penemu Braille, Louis Braille. Temuannya ini telah mencerahkan kehidupan jutaan orang di seluruh dunia yang tunanetra atau memiliki gangguan penglihatan.

Braille adalah sistem tulisan dan cetakan (berdasarkan abjad Latin) untuk para tunanetra berupa kode yang terdiri atas enam titik dalam pelbagai kombinasi yang ditonjolkan pada kertas sehingga dapat diraba, mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI V Kemdikbud).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *