Polisi menangkap pria bernama M Ali Sanda (MAS) terkait aksi pembegalan terhadap pasangan suami istri (pasutri) di tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. MAS berperan dalam menodongkan senjata tajam ke korban.
“Yang kita amankan baru satu orang inisial MAS yang berperan mengancam korban dengan cara menodongkan celurit pada korban,” kata Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Lukman saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).
Aksi pelaku itu terjadi pada Jumat (3/1) sore saat lalu lintas di lokasi tengah macet. MAS beraksi bersama dengan lima orang lainnya.
Lukman mengatakan MAS sebelumnya pernah ditahan pihak kepolisian. Pelaku merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan atau curas.
“Kalau berdasarkan hasil pemeriksaan, MAS residivis yang terakhir diamankan Polsek Kelapa Gading tindak pidana sama yakni curas,” ujar Lukman.
Polisi saat ini masih memburu lima rekan MAS lainnya. Sejauh ini komplotan rampok itu kerap melancarkan aksinya di daerah Tol Plumpang.
“Untuk daerah target operasi para pelaku ini merupakan di sekitaran Tol Plumpang,” kata Lukman.
Beraksi saat Macet
Polisi mengungkap komplotan perampok yang beraksi di Tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara saat macet. Sebelum melakukan aksinya, para komplotan ini berkumpul di satu titik terlebih dahulu di sekitaran lokasi.
“Untuk daerah target operasi para pelaku ini merupakan di sekitaran tol Plumpang. Jadi sebelum peristiwa terjadi, para pelaku terlebih dahulu berkumpul di area sekitaran TKP,” kata Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara, AKP Lukman kepada wartawan.
Mereka berkumpul untuk menunggu momen jalanan dalam kondisi macet. Para pelaku lalu beraksi dan menyasar mobil dengan kaca yang terbuka.
“Setelah itu baru mereka melihat kondisi jalanan, dalam keadaan padat, mereka langsung melakukan aksinya. Sehingga ini (jalanan macet) dijadikan momentum untuk para pelaku untuk melakukan penyisiran dengan sasaran mobil-mobil yang kacanya terbuka,” imbuhnya.
Para pelaku juga mempersenjatai diri dengan senjata tajam jenis celurit saat melakukan aksinya. Senjata itu untuk mengancam korban agar mau menyerahkan barangnya.
“Lalu mereka mendatangi mobil itu dan melakukan pengancaman kemudian merampas barang-barang milik korban,” tuturnya.
Terungkap 2 mobil menjadi korban dari aksi komplotan itu. Pada Jumat (3/1) sore, sepasang pasutri diserang saat terjebak macet. Pelaku perampokan mengacungkan senjata tajam saat mengadang mobil korban.
“Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung menghadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan.
Masih di waktu dan lokasi yang sama, kelompok tersebut juga merampok mobil lain. Aksi penyerangan terjadi saat korban hendak keluar tol. Saat itu salah seorang pelaku meminta sejumlah uang kepada korban.
Pelaku saat itu memaksa mengambil tas milik korban. Tak sampai di sana, pelaku juga membacok punggung korban hingga terluka.