Sport  

Erik Ten Hag, Ruben Amorim, dan Kesalahan Berulang MU


Jakarta

Di mata salah satu mantan pelatihnya, Manchester United sudah mengulangi kesalahan dalam menunjuk Erik ten Hag dan kemudian Ruben Amorim yang dianggap punya kemiripan.

Penilaian itu datang dari Rene Meulensteen, yang pada periode 2007-2013 pernah meniti karier di Man United sebagai pelatih di bawah Sir Alex Ferguson.

“Bukan mengenai gaya manajemen atau gayanya melatih, lebih kepada proses penunjukannya,” kata Meulensteen mengenai Amorim, seperti dilansir Football365.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Meulensteen, keputusan Man United menunjuk Amorim sebagai pelatih bagaikan mengulangi kesalahan yang dilakukan ketika mendaulat Erik ten Hag. Apalagi ada kemiripan di antara kedua sosok tersebut.

“Lihat yang dilakukan saat United mengincar Ten Hag. Ia sebelumnya melatih Ajax di liga yang lebih kecil di Eropa, dan sukses menjuarai liga dan tampil oke di Liga Champions,” ucapnya.

“Polanya persis sama dengan Amorim di Portugal. Sporting, di sebuah liga yang lebih kecil, tampil oke, juara liga, dan amat mantap di Liga Champions,” tutur Meulensteen.

Ditambahkannya, Ruben Amorim juga memoles Sporting dengan gaya atraktif sehingga bikin Setan Merah kepincut. Dan sebelum itu, polesan Erik ten Hag di Ajax pun praktis menghadirkan efek yang sama.

Meulensteen mengakui bahwa Amorim dan Ten Hag terlihat memiliki karakter berbeda dengan kepribadian yang juga tidak sama. Formasi kegemaran mereka berdua pun berbeda.

“Tapi yang merisaukan diriku adalah United mengulangi apa yang sudah mereka lakukan saat menunjuk Ten Hag, dengan yang terjadi pada Amorim,” ucap Meulensteen.

“Karena Ten Hag tidak punya pengalaman di Premier League, Amorim pun begitu. Saat Ten Hag datang semua antusias karena melihat gaya main Ajax. Tapi Man United tidak pernah mampu tampil mendekati gaya Ajax-nya Ten Hag.”

“Kini Amorim datang dan ia bilang dengan tegas, ‘Ini caraku yang akan aku mainkan’. Tapi ia punya pemain-pemain yang beda, liganya beda, paham kan maksudku? Jadi amat sulit untuknya mewujudkan hal itu karena memang semuanya beda.”

(krs/yna)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *