Jakarta –
Rusia membantah isu istri Presiden Suriah Bashar Al Assad yang digulingkan, Asma Al Assad, mengajukan cerai terhadap suaminya dan berencana meninggalkan Rusia. Rusia juga menepis isu itu yang dikatakannya tidak sesuai dengan kenyataan.
Awalnya muncul beberapa laporan media yang mengatakan Asma al-Assad, yang lahir di Inggris, ingin mengajukan gugatan cerai dan meninggalkan Rusia, tempat keduanya diberikan suaka oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah pasukan anti-rezim menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada tanggal 8 Desember.
Berdasarkan laporan media, Asma al-Assad telah menyatakan “ketidakpuasan” dengan kehidupannya di Moskow dan bermaksud untuk pindah ke London. Laporan itu lalu ditepis oleh Rusia yang menyebutnya tidak sesuai kenyataan.
“Tidak, itu tidak sesuai dengan kenyataan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, Rabu dilansir BBC dan Anadolu Ajansi (25/12/2024).
Assad, yang merupakan pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus, mengakhiri rezim Partai Baath selama 61 tahun, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.
Rusia juga membantah laporan bahwa Assad telah dikurung di Moskow dan aset propertinya telah dibekukan.
Rusia adalah sekutu setia rezim Assad dan menawarkan dukungan militer selama perang saudara.
Istri Assad adalah warga negara ganda Suriah-Inggris. Namun Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, sebelumnya mengatakan bahwa istri Assad tidak akan diizinkan kembali ke Inggris.
“Saya ingin memastikan bahwa dia adalah individu yang dikenai sanksi dan tidak diterima di Inggris,” kata David Lammy, saat berbicara di parlemen awal bulan ini.
Dia menambahkan dia akan melakukan “segala yang saya bisa” untuk memastikan tidak ada anggota keluarga Assad yang “menemukan tempat di Inggris”.
Asma al-Assad, 49 tahun, lahir di Inggris dari orang tua Suriah pada tahun 1975 dan dibesarkan di Acton, London barat.
Dia pindah ke Suriah pada tahun 2000 pada usia 25 tahun dan menikah dengan suaminya hanya beberapa bulan setelah dia menggantikan ayahnya sebagai presiden.
Selama 24 tahun menjadi ibu negara Suriah, Istri Assad menjadi bahan keingintahuan di media barat.
(yld/yld)